banner Vivobook S14

Buka Kardus dan Review Lumia 950

Afit

lumia 950

Lumia 950 merupakan ponsel flagship pertama keluaran Microsoft, kali ini, kami akan melakukan review Microsoft Lumia 950 setelah satu minggu pemakaian. Bagi kalian yang kebetulan baru membelinya, sedikit tips dari kami, lakukan update firmware terlebih dulu agar performa dari Lumia 950 semakin maksimal dan terhindar dari masalah overheat.

Dan inilah review kami setelah seminggu menggunakan Lumia 950 sebagai smartphone utama.

Buka Kardus

Saat kalian membeli Lumia 950 melalui pre order, kalian akan mendapatkan paket penjualan yang cukup lengkap. Namun jika kalian membelinya langsung melalui toko retail, kalian akan disodori lucky draw untuk mengambil undian yang berisi Display Dock atau Universal Foldable Keyboard sebagai paket penjualan. Kami mengalami ini saat membeli di salah satu retailer di kota Jogja.

Saat membongkar isi dari kotak Lumia 950, kita akan menemukan paket sebuah smartphone, charger, kabel data, buku manual, kartu garansi, stiker cover Garskin dan Lumia 950-nya itu sendiri. Semua tampak standar, kecuali stiker Garskin dan kabel data yang sudah mendukung USB type-C.

Hands on

Dengan ukuran 5.2 inchi, Lumia 950 ini cukup nyaman digenggam dan di operasikan dengan satu tangan saja. Pengoperasian scroll layar, jangkauan tombol volume dan tombol power bisa diakses dengan mudah. Tentu bagi saya yang terbiasa menggunakan Lumia 1520, Lumia 950 lebih nyaman dalam genggaman dan ketika di masukkan ke kantong.

Lumia 950 memiliki back cover dan baterai yang bisa dilepas. Lumia 950 ini menggunakan kartu SIM nano (single-SIM) dan memiliki slot kartu SD untuk menambahkan memori eksternal jika dirasa kurang dengan memori internalnya yang berkapasitas 32 GB.

Hal yang sedikit mengecewakan adalah material back cover yang terbuat dari plastik, mirip bahan yang digunakan Lumia 640 XL. Namun sepertinya itu adalah solusi untuk menghilangkan panas yang sebelumnya dialami oleh keluarga Lumia 9xx.

Saat pertama mendengar kabar bahwa Lumia 950 menggunakan tombol virtual untuk home, search dan back, saya sempat ragu dengan pengalaman penggunaan dan kenyamanannya. Namun semua itu tidak terbukti, saya tidak merasa menggunakan tombol virtual saat mengoperasikan ketiga tombol ini.

Desain

Saat pertama melihat wujud Lumia terbaru ini, saya langsung terbayang dengan bentuk dari Lumia 640 XL. Jadi sebenarnya Lumia 950 ini suksesor Lumia 640 XL atau Lumia 930? Ketika saya mencoba menggenggam peranti tersebut, feel yang dirasakan tidak jauh berbeda saat menggenggam peranti Lumia flagship lainnya. Polycarbonate dan tidak bulky.

Pada Lumia ini, sepertinya Microsoft ingin membuat desainnya keluar dari bayang-bayang Nokia, meskipun masih terlihat sebagai desain khas Nokia Lumia, namun perbedaan terlihat pada lengkungan di setiap sudut yang terletak di bagian belakang. Sudut tersebut membuatnya terlihat lebih tipis dan menghilangkan kesan gemuk dari ponsel.

Seperti yang sudah di rumorkan sebelumnya, baterai dari Lumia 950 ini bisa dilepas, ini memberikan keuntungan bagi pengguna yang ingin mengganti baterainya dengan mudah. Selain itu, dengan back case yang bisa dibongkar akan membuat kita berganti back case sesuai selera.

Desain dari Lumia 950 terlihat cukup elegan, kebetulan kami melakukan review Lumia 950 berwarna hitam, yang membuat Lumia 950 terlihat elegan dan sangat cocok digunakan oleh para pelaku bisnis. Yang menjadi nilai minus adalah, aih-alih menggunakan material alumunium, Lumia 950 hanya dibalut dengan casing dari plastik. Ya, meskipun plastik yang digunakan cukup berkualitas, tapi ya, flagship kok pake plastik (?)

Layar

Microsoft Lumia 950 memiliki layar AMOLED dengan WQHD 2560 x 1440 dan sudah menggunakan teknologi ClearBlack. Kejernihan layar dan warna yang dihasilkan sudah tidak perlu ditanya lagi. Nonton video dengan kualitas 2K dan 4K menjadi pengalaman yang menyenangkan di Lumia 950.

Yang menjadi sorotan dari layar Lumia 950 adalah, tidak adanya fitur double tap wake up. Meskipun kita tetap akan mendapatkan fitur glance screen. 

Layar Lumia 950 sudah diperkuat dengan Gorilla Glas 3 yang lebih kuat dibandingkan dengan versi sebelumnya.

Kamera

Dengan kemampuan kamera 20 megapixel dan sudah didukung dengan teknologi PureView dan lensa Zeiss, tak diragukan lagi mengenai hasil jepretannya. Kalian bisa melihat hasil-hasil jepretannya di bawah ini.

Oh ya, saya sempat membandingkan hasil kamera Lumia 950 dengan iPhone 6S dan Nexus 6P. Saya cukup puas dengan hasilnya, mungkin akan kita bahas di artikel khusus.

Audio

Bagus namun tidak istimewa, jika dibandingkan dengan Lumia 930, Lumia 950 masih bisa dibilang satu tingkat dibawahnya. Meskipun begitu, saat saya coba mendengarkan lagu melalui Deezer (high quality) dengan volume maksimal, suara yang dikeluarkan tidak pecah.

Satu lagi fitur yang hilang di Lumia 950 adalah tidak adanya aplikasi Radio bawaan seperti yang ada di Lumia pendahulunya. Mungkin alasan tidak diberikannya fitur ini adalah karena sudah maraknya layanan musik dan radio streaming. Pengguna juga sudah mulai terbiasa dengan model streaming, terlebih lagi Lumia 950 sudah mendkung jaringan 4G yang sudah tersedia di Indonesia.

Fitur

Lumia 950 dengan Windows 10 mobile membawa dua fitur unik yang belum ada di smartphone manapun saat ini, yaitu Windows Halo dan Continuum. Dua fitur ini merupakan nilai jual dari Lumia 950. Meskipun terlihat terlalu futuristik, namun saya cukup terkesan dan sering menggunakan kedua fitur ini. Secara umum, saya cukup suka dengan dua fitur baru ini. Ulasan lengkap mengenai fitur ini bisa kalian baca di sister site kami Urbandigital.id.

Baterai

Saya mencoba menggunakan Lumia 950 selama seminggu, daya tahan baterai cukup mengagumkan. Untuk penggunaan normal seperti telepon, sosial media, chat dan skype bisa bertahan 8 jam.

Beberapa pengguna Lumia 950 mengabarkan kepada kami bahwa Lumia 1520 lebih awet daripada Lumia 950. Tentu saja, banyak alasan yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya, baterai Lumia 1520 lebih besar, yaitu 3400 mAh dibandingkan dengan Lumia 950 yang ‘hanya’ 3000 mAh dan hardware yang dimiliki Lumia 950 lebih tinggi (terutama layar dan Windows Halo yang memakan daya baterai cukup banyak) daripada Lumia 1520.

Saat melakukan pengisian daya, saat saya coba menggunakan charger kabel dengan wireless charger, terdapat banyak perbedaan waktu. Menggunakan kabel charger lebih cepat dibandingkan menggunakan charger wireless. Jika menggunakan kabel, kita hanya butuh waktu 90 menit untuk terisi penuh, sedangkan jika menggunakan wireless, bisa dua kali lipatnya.

Performa

Dengan spesifikasi hardware yang mumpuni, Lumia 950 bisa dengan mulus menjalankan berbagai macam aplikasi dan game-game berat tanpa lag. Sistem operasi Windows 10 mobile yang ada di Lumia 950 sudah cukup nyaman dibandingkan dengan versi Insider. Lebih responsif meskipun terkadang penyakit lama ‘resuming‘ masih muncul meski tidak sering.

Yang menjadi kendala saat menggunakan Lumia 950 adalah, penyakit lama yang masih belum hilang dari keluarga Lumia 9xx, yaitu back case yang terasa hangat saat digunakan secara aktif atau sinyal internet tidak stabil.

Keberadaan USB type-C juga berpengaruh pada proses transfer file menggunakan kabel data. Kecepatannya jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan USB tipe sebelumnya.

Kesimpulan

Sebagai penutup review, dengan harga mendekati 9 juta, apakah Lumia 950 layak dibeli? sekali lagi, belilah smartphone sesuai kebutuhan. Namun jika kalian kemarin ikut pre-order, harga 9 juta sangat layak. Selain memperoleh Lumia 950, kita juga akan diberi Display Dock dan Universal Foldable Keyboard yang total harga keduanya hampir mencapai 3 juta rupiah.

Jadi siapa yang cocok dengan Lumia 950? Jelas, para profesional atau pelaku bisnis yang sering melakukan perjalanan sangat cocok dengan peranti ini. Tak perlu repot bawa laptop agar bisa bekerja dimana saja. Saat di hotel, kita bisa menggunakan layar TV untuk mengubah Lumia 950 menjadi PC dan saat presentasi juga tak perlu menggunakan PC, cukup colokkan Lumia 950 ke monitor yang ada di ruang meeting.

Bagikan:

Tags

Afit

Blogger, Digital Nomad, Tech Pundit, Terjun di industri digital sejak 2012.