Zenbook 14 space edition
Zenbook 14 space edition
Zenbook 14 space edition

Beberapa Teknologi Komunikasi yang Booming pada Zaman Penjajahan

tmp892856700577513475
Indri Penulis

Pada tahun 1945, komunikasi tentu menjadi hal sangat penting bagi bangsa Indonesia. Terutama dalam usaha meraih kemerdekaan dari tangan Belanda.

Beragam hal seperti berita kekalahan Jepang ketika perang Asia Pasifik melawan Sekutu tentu sangat penting bagi bangsa Indonesia.

Hal itu karena, bangsa Indonesia jadi bisa memanfaatkan momen tersebut untuk menyatakan kemerdekaan RI. Pemberitaan mengenai proklamasi kemerdekaan ke berbagai daerah di Indonesia juga sangat penting.

Dengan begitu, akan ada banyak daerah yang akhirnya mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka dari penjajahan.

Tentu untuk mengetahui informasi tersebut, pada waktu itu rupanya tidak lepas dari peranan teknologi. Teknologi komunikasi telah membantu bangsa Indonesia beserta para pejuang pada masa itu.

Berbicara mengenai teknologi pada era 1945, memang tidak lebih canggih dibanding teknologi masa kini. Namun setidaknya teknologi komunikasi pada waktu itu dapat membantu setiap daerah untuk tetap terhubung satu sama lain.

Lalu apa saja teknologi komunikasi yang digunakan pada tahun 1945? Dan bagaimana peranan mereka dalam membantu kemerdekaan negara kita? Berikut ulasannya:

Radio

svg%3E
Sumber Gambar : Hobby Radio & Elektronika

Teknologi komunikasi pertama pada tahun 1945 adalah radio. Ketika itu, radio memang mempunyai peranan yang sangat penting.

Salah satu peran radio yang tidak dapat dilupakan begitu saja pada saat itu adalah, berita kekalahan Jepang atas Sekutu dalam perang Asia Pasifik. Hal tersebut pertama kali diperdengarkan oleh Sutan Syahrir melalui Radio.

Selain itu melalui radio juga, proklamasi kemerdekaan Indonesia yang digemakan oleh Ir. Soekarno, tersebar luar sampai ke penjuru negeri.

Sementara itu, pada saat mendengar pasuka Sekutu yang akan datang kembali ke Indonesia setelah mendengar kekalahan Jepang, melalui radio para pejuang menyebar informasi propaganda.

Hal tersebut tersebut dilakukan untuk memotivasi rakyat Indonesia, agar tetap mempertahankan kemerdekaan yang telah berhasil diraih.

Bukan hanya itu saja, ketika Belanda melakukan Agresi Militer dan menangkap para pemimpin RI kala itu, melalui bantuan radio juga lah para pejuang kemerdekaan menyampaikan informasi ke rakyat Indonesia.

Pejuang kemerdekaan mengatakan jika, tidak akan ada kekosongan kekuasaan karena telah dibentuk PDRI (Pemerintah Darurat Revolusioner Indonesia)di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Kala itu, terdapat sebuah pemancar radio yang bernama YBJ-6. Pemancar radio tersebut menyampaikan pesan serta berita. Bahwa Republik Indonesia masih ada. Walaupun ketika itu para pemimpin ditangkap Belanda.

Baca Juga:  Disket: Media Penyimpanan Yang Rentan - #ThrowbackThursday

Oleh sebab itu, mengingat betapa besar peran dari YBJ-6, maka pemancar radio tersebut disimpan dan dipamerkan dalam museum perjuangan di Bukit Tinggi.

Sedangkan untuk diorama-nya, disimpan dalam museum telekomunikasi Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Telegram

svg%3E
Sumber Gambar : Wikipedia

Teknologi komunikasi berikutnya yang digunakan era 1945 adalah telegram. Media komunikasi ini mulai dikembangkan sejak tahun 1809-an, dan sering digunakan untuk komunikasi jarak jauh.

Dengan menggunakan telegram, maka seseorang dapat mengirim dan menerima pesan pendek layaknya SMS dari jarak jauh secara efisien.

Dalam peristiwa kemerdekaan tahun 1945, penggunaan telegram dimulai sejak tanggal 23 Okter 1856. Ketika itu, telegram digunakan untuk mengirim berita dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor).

Dan dimulai dari saat itulah, telegram menjadi teknologi komunikasi yang sering digunakan para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Telepon

svg%3E
Sumber Gambar : Barang Tempo Dulu

Terakhir, teknologi komunikasi yang mempunyai peranan penting di era 1945 adalah telepon. Alat komunikasi ini muncul pertama kali pada tahun 1882, yang diadakan oleh pihak swasta.

Pada waktu itu, dengan menggunakan izin konsesi selama 25 tahun, jaringan telepon dapat menghubungkan Gambir dan Tanjung Priok (Batavia).

Namun sangat disayangkan, ketika masa konsesi berakhir justru jaringan telepon tersebut dikuasai oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, yaitu dengan membentuk Post, Telegraaf en TelefoonDienst.

Setelah Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 1967, barulah lahir gelombang mikro lintas Sumatera dan gelombang mikro Indonesia Timur. Gelombang mikro tersebut melengkapi program pembangunan jaringan telekomunikasi Nusantara.

Itulah  beberapa teknologi komunikasi yang pernah booming zaman penjajahan sampai kemerdekaan. Masing-masing dari mereka mempunyai peran yang sangat penting bagi para pejuang, untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Semoga informasi tersebut bermanfaat.