Qualcomm memberi konfirmasi kalau mereka akan meluncurkan chipset (System on a Chip / SoC) yang akan jadi pesaing Apple M1 tahun 2023. Chipset ini akan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Nuvia, perusahaan yang diakuisisi Qualcomm.
Perkembangan ini disebutkan oleh CEO Qualcomm Christiano Amon dalam laporan finansial kuartal kedua tahun 2022. Setelah menyatakan kepuasan akan chipset Snapdragon 8CX Gen 3 untuk komputer Windows, ia meyinggung chipset kembangan Nuvia dan mengklaim “akan mengejar (chipset) performa tinggi, pengembangan sesuai jadwal, dan akan meluncur pada akhir 2023.”
Nuvia sendiri merupakan perusahaan yang dibuat oleh mantan insinyur Apple yang ingin mengembangkan SoC untuk server. Perusahaan ini kemudian dibeli oleh Qualcomm pada Januari 2021
Menurut simulasi Nuvia, teknologi Phoenix core pada chipset mereka berhasil meraih performa puncak 50% lebih tinggi daripada AMD Zen 2 dan Intel Sunny Core dengan 1/3 kekuatannya melalui uji Geekbench 5.
Selain itu, Phoenix Core juga berhasil mengalahkan performa Lightning Core dari chipset A13 Bionic milik Apple (yang dipakai di iPhone 11). Nuvia berpendapat bahwa dengan begitu, chipset mereka lebih baik dari chipset Arm generik dengan core Cortex A-series.
Memang, klaim sebagai chipset pesaing Apple M1 mungkin masih belum terbukti. Apalagi, jika memang chipset baru Qualcomm ini rilis pada tahun 2023, Apple sudah akan meluncurkan generasi chipset mereka berikutnya, seri M2.
Kemudian, pada prakteknya penggunaan untuk konsumen juga akan bergantung pada Windows 11 on Arm kembangan Microsoft. Termasuk juga kompatibilitas dengan aplikasi yang aslinya dikembangkan untuk sistem berbasis x86 (contohnya komputer Windows dengan prosesor Intel atau AMD sekarang).