“A Space for the Unbound,” sebuah game buatan Toge Productions dan Mojiken Studio asal Indonesia ditunda perilisannya hingga waktu yang tak ditentukan. Namun kini alasannya agak berbeda dari biasanya, bukan dari segi bug atau apapun terkait gamenya.
Ohiya, bagi yang belum tahu “A Space for the Unbound” adalah game petualangan slice-of-life. Game ini berlatar belakang pedesaan Indonesia tahun 90-an. Bercerita tentang mengatasi kecemasan, depresi, dan hubungan antara anak laki-laki dengan perempuan berkekuatan gaib.
Pengunduran perilisan tersebut berdasarkan fakta adanya cekcok antara developer “A Space for the Unbound” Toge Productions dan penerbit PQube Games. Apa yang sebenarnya terjadi? Berikut beberapa data yang sudah kami kumpulkan.
Versi Toge Productions
Menurut Toge Productions, PQube Games selaku penerbit game tersebut telah melakukan eksploitasi dana. Yakni dana hibah dari produsen konsol ternama untuk kepentingan mereka sepihak.
Alih-alih meneruskan dana pada Toge Productions, PQube Games malah mengubah detail dana menjadi minimum guaranteed. Yang artinya adalah Toge Productions akan mendapat sejumlah dana pasti tanpa memperhitungkan nasib game tersebut di pasar nantinya, entah laku atau tidak. Jumlah yang akan Toge Productions adalah setengah dari hasil yang seharusnya mereka dapatkan.
Toge Productions dan Mojiken Studio mengungkapkan kasus tersebut melalui pemberitahuan resmi di Twitter.
“Dear space divers,
Dengan sedih kami umumkan bahwa kami akan menunda perilisan A Space For The Unbound hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Awal tahun ini kami menemukan bahwa PQube Games, penerbit asal Inggris yang melakukan kesepakatan dengan kami untuk penerbitan konsol A Space For The Unbound di wilayah barat telah melakukan hal-hal tertentu yang membuat kami merasa dimanipulasi dan dieksploitasi, sehingga kami harus menghentikan kesepakatan kita dengan mereka.
Di puncak pandemi COVID-19 pada Agustus 2020, PQube Games menggunakan posisi dan asal kami sebagai pengembang dari Indonesia untuk mendapatkan dana keragaman dari platform konsol terkenal. Dana keragaman adalah dana hibah yang dimaksudkan untuk membantu pengembang game yang kurang terwakili, terutama selama pandemi. Namun, alih-alih memberikan dana tersebut kepada pengembang sebagaimana hibah tersebut dimaksudkan, PQube Games sengaja menahan informasi tentang hibah tersebut dan menggunakannya sebagai alat untuk keuntungan komersial mereka sendiri. Alih-alih memberikan uang hibah kepada kami, PQube Games menyembunyikan fakta tentang penghargaan hibah dan menambahkannya sebagai jaminan minimum yang dapat diganti dan kemudian menggunakannya untuk menegosiasikan peningkatan bagi hasil mereka. Kami baru menemukan jumlah sebenarnya dari dana ini dan tujuan yang dimaksudkan pada Maret 2022.
Kami benar-benar sedih bahwa pihak yang bekerja dengan kami akan melakukan ini dan proyek yang telah kami kerjakan selama 7 tahun telah dimanfaatkan sedemikian rupa. Sejak terungkapnya masalah ini, kami jelas tidak dapat mempercayai PQube Games atau terus bekerja sama untuk merilis A Space for the Unbound karena PQube Games telah bertindak rendah, tidak hanya dari kesopanan yang wajar, tetapi juga kewajiban mereka kepada kami karena ini praktik predator.
Kita harus melawan penerbit eksploitatif dan berbicara tentang hal ini untuk menghentikan hal seperti ini terjadi lagi di masa depan. Dengan demikian, kami juga mengumumkan bahwa kami telah mengakhiri kontrak kami dengan PQube Games.
Sampai saat ini, PQube Games masih menolak untuk menyerahkan kembali kontrol penerbitan pada platform konsol kepada kami. Dengan berat hati kami harus menahan perilisan A Space For The Unbound sehingga kami dapat membuat penataan baru dan memastikan bahwa itu diterbitkan sebagaimana dimaksud dan dengan cara yang konsisten dengan nilai-nilai kami dan komunitas kami.”
Tertanda,
Toge Productions dan Mojiken Studio
Walau sudah merasa dimanipulasi, Toge Productions dan Mojiken Studio tetap berusaha berkepala dingin. Sadar bahwa mereka mengungkap hal ini di ranah media sosial dan tahu dahsyatnya warga +62, mereka mengajak kita untuk bersikap damai. Mereka juga menyatakan hal itu di Twitter.
Kami dari Toge Productions dan Mojiken Studio tidak mendorong atau menginginkan
orang untuk melakukan tindakan negatif atau berbahaya seperti review bombing, boikot, atau lainnya pada game lain yang diterbitkan oleh PQube Games. Melakukannya akan mempengaruhi pengembang yang membuat game dan tidak ada hubungannya dengan
situasi kita dengan A Space For The Unbound. Yang kami minta hanyalah orang-orang untuk membaca pernyataan kami dan atas pengertian Anda atas keterlambatan kami.Terima kasih,
Toge Productions dan Mojiken Studio
Versi PQubes Games
Merespon pernyataan dari Toge Productions, PQubes mengkalim bahwa mereka sudah memberikan apa yang telah menjadi hak dari Toge sesuai dengan kesepakatan.
Selengkapya PQubes menyatakan bahwa:
“Kami telah menghormati semua kewajiban dari perjanjian penerbitan kami dan telah mendukung Toge Productions di setiap tahap pengembangan produk selama penundaan dan kesulitan mereka. Dukungan ini termasuk menawarkan pendanaan lebih lanjut yang signifikan, melebihi dan di atas dana hibah, untuk mendukung pengembangan, porting, dan pemasaran. “
Bahkan dalam pernyataan PQubes yang lain, Toge Productions dianggap telah melakukan revisi persyaratan secara sepihak dan tidak masuk akal.
“Toge Productions telah berusaha untuk beberapa waktu untuk secara sepihak menegakkan persyaratan revisi yang tidak masuk akal untuk perjanjian kami dan mengecewakan bahwa, sebagai akibat dari tidak mencapai itu dan meskipun upaya signifikan PQube untuk mengakomodasi ini, mereka telah berusaha untuk menangani masalah ini dengan cara ini. Kami akan merespons melalui saluran yang sesuai.”
Menyikapi kasus game buatan Indonesia yang ditunda ini (A Space for the Unbound), saya himbau untuk segenap para pengikut kasus ini agar tidak semakin memperkeruh suasana. Jika memang PQube Games benar memanipulasi, semoga dana lekas didistribusikan sebagaimana mestinya.
Tapi jika Toge Productions lah yang ternyata mengubah atau revisi kesepakatan, semoga bisa PQubes dengan besar hati menyelesaikannya dengan damai.