ROG Strix G13
ROG Strix G13
ROG Strix G13

Motion Smoothing: Fitur TV Canggih Yang Dibenci Filmmaker

tom cruise motion smoothing
Avatar of Anom
Anom Penulis

Fitur TV jaman sekarang memang sudah canggih. Namun ada satu fitur yang ternyata dibenci oleh para filmmaker. Fitur itu adalah motion smoothing.

Apa itu motion smoothing?

Motion smoothing merupakan fitur TV canggih yang bisa memperhalus gerakan obyek yang tampil di layar. Secara mendasar, efek ini akan meningkatkan frame rate konten yang ada dengan menambah frame palsu. Dengan demikian, bisa mengurangi tampilan kabur pada gerakan obyek.

Efek motion blur ini biasanya cocok dipakai untuk tayangan olah raga. Seperti kita ketahui, gerakan atlit di tayangan olah raga seringkali cepat dan cenderung kabur. Harap diingat juga, tayangan olah raga sebagian besar bersifat dokumentasi.

Film, tentu saja, memiliki dasar yang berbeda dengan tayangan olah raga. Semua sisi visual biasanya dipertimbangkan di film. Sebagai contoh, Christopher Nolan berkeras menggunakan kamera IMAX untuk syuting film The Dark Knight.

Nah, film biasanya direkam dengan 24 frame-per-second. Jadi tampilan kabur karena gerakan obyek — misalnya orang berjalan — wajar terlihat. Tidak jarang, hal seperti ini yang membuat film menjadi keren.

Frame tambahan akibat motion smoothing justru merusak sisi itu. Efek ini justru menambah hal yang tidak perlu. Hasilnya, seringkali terlihat berbayang atau terlihat seperti efek Photoshop kelas amatir. Sangat kontras bukan? Fitur TV canggih menghasilkan sesuatu yang murahan.

perbandingan fitur tv canggih motion smoothing
Perbandingan motion smoothing di film (foto: AV Club)

Protes Para Filmmaker

Salah satu yang menganjurkan agar penonton mematikan motion smoothing saat nonton film adalah Tom Cruise dan Christopher McQuarrie.

Sebelumnya, yang juga sudah menyatakan “protes” adalah James Gunn (sutradara Guardian of the Galaxy), Rian Johnson (sutradara Star Wars: The Last Jedi), Christopher Nolan (Trilogi Batman, Inception, Dunkirk), dan Edgar Wright (Baby Driver).

Begitulah. Sekali lagi, para filmmaker itu pasti sudah punya visi akan seperti apa filmnya nanti. Warnanya, gerakannya, efeknya, dll. Bayangkan kamu sudah mengatur segala sesuatu supaya kelihatan keren dan sesuai visimu, lalu terlihat jelek karena faktor lain yang tidak kamu inginkan. Pasti jengkel kan?