Sensasional dan kontroversial! Ternyata, diketahui kalau ByteDance, perusahaan pembuat aplikasi TikTok, melakukan sensor konten untuk berita yang anti pemerintah Cina di aplikasi BaBe (Baca Berita).
Berita ini dilaporkan oleh Reuters berdasarkan sumber lokal. Disebutkan bahwa moderator aplikasi diinstruksikan oleh tim dari ByteDance untuk menghapus berita-berita “negatif” soal pemerintah Cina, sekitar tahun 2018 sampai pertengahan 2020.
Lho, bagaimana bisa?
Sensor Aplikasi BaBe
Pada tahun 2018, ByteDance membeli aplikasi agregator berita BaBe, setelah aplikasi TikTok diblokir karena memiliki konten tidak layak. ByteDance kemudian setuju untuk menyusun tim lokal untuk TikTok di Indonesia. Sebelumnya ByteDance juga sudah menjadi salah satu investor besar di aplikasi ini.
Setelah pembelian ini, tim dari ByteDance di Beijing menyusun panduan moderasi berita. BaBe juga tidak boleh menampilkan berita tentang blokir TikTok di Indonesia selama proses negosiasi antara ByteDance dan Pemerintah Indonesia berlangsung.
Di bawah panduan itu, berbagai artikel dari sumber berita yang kritis terhadap pemerintah Cina tidak akan diterbitkan di dalam aplikasi atau akan dihapus (kalau sudah terbit). Sebagai contoh berita di Babe yang dapat sensor adalah berita dengan kata kunci “Tiananmen”, yang merujuk pada insiden unjuk rasa Lapangan Tiananmen 1989, atau yang berhubungan dengan Mao Zedong.
Sumber Reuters mengatakan kalau “Mereka (ByteDance) ingin nuansa ceria yang non-politis untuk aplikasi ini.”
Panduan moderasi itu berubah di kuartal kedua tahun 2020. Kini, berita-beria yang sebelumnya mendapat sensor di BaBe bisa terbit. Sumber Reuters lain menyebutkan kalau itu “proses pembelajaran bagi ByteDance.”
Menambah Citra Buruk ByteDance
Berita ini tentu menambah ramai kontroversi ByteDance dan TikTok yang juga sedang disorot oleh pemerintah Amerika. Pemerintah Amerika berniat memblokir aplikasi TikTok, kecuali perusahaan Amerika (dalam hal ini Microsoft) bisa membeli operasional TikTok di Amerika.
Sorotan yang bernilai negatif juga muncul ketika TikTok ketahuan pernah melacak alamat jaringan perangkat Android. Kenyataan ini memperkuat tudingan kalau aplikasi itu merupakan perpanjangan tangan pemerintah Cina.
Apakah kabar ini akan merubah pandangan pengguna TikTok? Giliranmu menentukan.