Kecepatan download sering jadi tema ketika kita bicara soal koneksi internet. Kalau download cepat, pasti koneksi lancar jaya. Padahal tidak juga. Kecepatan download hanyalah satu bagian cerita dari koneksi internet.
Hal ini nampak ketika kamu melakukan tes kecepatan internet. Kami sudah pernah membahas soal speed test internet beserta faktor-faktor di dalamnya. Di sana, kamu bisa melihat bahwa uji coba berlangsung untuk tiga hal, yaitu Ping (latency), Download, dan Upload.
Untuk download dan upload, kamu mungkin sudah tahu. Kali ini kami akan membahas bagian lain koneksi internet. Ya, soal ping atau latency.
Apa Itu Ping?
Ping adalah alat jaringan untuk mengukur reaksi server. Sedangkan latency adalah ukuran waktu dari reaksi koneksi internet tersebut. Seberapa cepat kamu mendapat respon setelah kamu mengirim perintah atau permintaan.
Definisi ini bisa kamu lihat di halaman Speedtest dari Ookla. Kedua istilah itu secara teknis berbeda, tapi sering dianggap sama.
Kecepatan download dan upload bisa kamu artikan sebagai hubungan satu arah. Sedangkan ping mengukur kecepatan proses bolak balik data alias dua arah. Semakin cepat, berarti koneksi internet makin responsif.
Nah, kamu pasti juga kenal istilah ini di BBM. Mungkin kamu pernah berkata “Gimana sih, di-ping bolak balik kok diem aja”. Logikanya sama.
Kamu mengirim permintaan—tepatnya perhatian—dan menunggu respon dari temanmu. Dalam kasus di atas, berarti tingkat latency temanmu rendah. Dengan kata lain, tidak responsif.
Lalu, pengukurannya berbeda dengan download dan upload.
Kalau download dan upload, semakin besar angkanya semakin bagus. Ukuran 40Mbps—dibanding 7Mbps—berarti download cepat atau upload cepat.
Sedangkan ping berlaku kebalikannya. Satuannya adalah miliseconds (ms). Semakin kecil nilainya, semakin responsif koneksi internet.
Kapan Ping Berfungsi?
Salah satu waktu ketika ukuran ini bernilai adalah saat kamu bermain online game. Terutama yang bersifat real-time. Di game sejenis Multiplayer Online Battle Arena (MOBA), ping sangat bernilai.
Bayangkan kamu bermain game perang, entah itu first-person shooter atau real-time-strategy. Di game seperti ini, ketepatan waktu kadang menentukan menang kalah. Saat ada musuh melintas, kamu ingin bisa segera menembaknya. Terlambat sedikit, ia sudah bersembunyi kembali.
Kalau koneksi internet tidak responsif, lag akan terjadi. Kalau lag muncul, kamu bisa melewatkan kesempatan. Anggota guild bisa sebal karena kamu tidak bisa melakukan kontribusi di pertempuran.
Karena latency penting dalam bermain game online game, pengembang video game biasanya membuat deteksi ping sendiri di dalam game buatannya.
Apa yang Mempengaruhi Ping?
Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi cepat lambat respon koneksi internet. Kualitas koneksi internet dari provider adalah salah satunya.
Hal lain yang mempengaruhinya adalah protokol jaringan tempat kita berinteraksi. Misalnya komponen online dari game itu sendiri, pengaturan koneksi internet, atau aplikasi lain yang berhubungan dengan koneksi (VPN, firewall, dll).
Tapi yang paling mempengaruhi ping adalah lokasi geografis.
Kalau kamu melakukan speed test, biasanya aplikasi akan mencari server yang paling optimal. Padahal ketika bermain game, kenyataannya tidak begitu.
Ketika kamu bermain game dengan server di Amerika, sedangkan kamu ada di Indonesia, jangkauan koneksi jelas lebih jauh. Jeda pengiriman dan respon bisa cukup besar. Sama seperti pacaran, kalau LDR lama-lama bisa bikin ilfil.
Itulah sebabnya pengembang game sering membuat deteksi ping sendiri.
Bagaimana dengan Jitter?
Jitter juga berhubungan dengan latency dan ping. Secara umum, jitter adalah jumlah rata-rata variasi perubahan latency yang terjadi. Jitter juga menggunakan satuan miliseconds.
Nilai jitter yang tinggi menunjukkan ada kendala dalam koneksi yang menyebabkannya tidak stabil. Entah karena banyak yang mengakses (dijalur yang sama, jadi antri), kualitas koneksi menurun, dll. Akses untuk sekedar browsing internet tidak terlalu terpengaruh jitter. Tapi sesuatu yang berhubungan dengan streaming — entah video, musik, game — cukup terpengaruh.
Sebagai contoh, ketika kamu mau main game online, kamu lihat kondisi ping bagus. Tapi dalam kenyataannya, saat bermain, bisa saja tiba-tiba muncul glitch atau lag. Hal ini bisa disebabkan karena ping tidak stabil alias jitter cukup tinggi.
—
Itulah sebabnya kenapa download cepat bukanlah segalanya dalam koneksi internet. Di era internet yang semakin interaktif, nilai latency dan kualitas koneksi yang bagus (berhubungan dengan jitter) akan semakin berharga.
Di masa mendatang—apalagi dengan berkembangnya teknologi VR dan AR—internet yang responsif akan kita butuhkan. Semoga saja, kualitas internet di Indonesia juga semakin baik. Tidak sekedar punya kecepatan tinggi, tapi juga kualitas yang stabil.