Ya, untuk kesekian kalinya, Riot Games si pembuat game League of Legends menuntut Moonton si pembuat Mobile Legends Bang Bang dengan tuduhan plagiarisme alias meniru. Mulai dari desain sampai cara pemasaran.
Surat tuntutan pelanggaran hak cipta itu didaftarkan oleh Tencent (perusahaan induk Riot Games) pada tanggal 9 Mei 2022. Surat itu menyatakan bahwa “Tindakan ini berusaha untuk menghentikan kampanye Moonton yang secara sengaja dan berkelanjutan membonceng hak (cipta) berharga milik Riot dari mobile video game League of Legends: Wild Rift dan konten bersangkutan.”
Surat itu melanjutkan tuduhan Tencent bahwa selama bertahun-tahun, jika Riot memperbarui game mereka, Moonton akan menirunya. Begitu juga ketika Riot memperbarui materi promo, Moonton juga akan menirunya.
Lebih jauh lagi, pihak Tencent dan Riot Games juga menyertakan beberapa bukti. Salah satunya adalah logo lama dan logo baru.
Kemudian, pihak Tencent dan Riot Games juga menunjukkan kemiripan karakter. Salah satu contoh karakter yang mereka ajukan adalah Ahri, yang hadir pada November 2018 di LoL dan Oktober 2020 di Wild Rift. Sementara MLBB kemudian merilis skin “Psion of Tomorrow” Guinevere pada April 2022.
Contoh lain yang mereka ajukan adalah splash art untuk “Dark Star Thresh” dan “Dark Star
Xerath” yang terbit pada Juni 2016 dan Maret 2020 untuk LoL. Sementara Moonton merilis splash art untuk Yve yang mirip pada Februari 2021.
Selain itu, pihak Tencent dan Riot Games juga membandingkan skin “Crime City” milik Braum di Wild Rift dengan skin “Ba-Tender” Baxia di game MLBB buatan Moonton.