Samsung Tizen. Sebuah nama yang mungkin belum dikenal banyak orang. Seperti sudah disebut di judul di atas, Tizen merupakan sistem operasi Samsung selain Android. Lho, apakah Samsung mau hengkang dari Android?
Pertanyaan di atas cukup wajar. Mengingat saat ini Samsung sedang di puncak kejayaannya. Ia merupakan produsen handphone yang menjual produk paling banyak. Mengalahkan Apple, Huawei, Xiaomi, dan Oppo. Samsung Galaxy Note 7 disebut sebagai perangkat terbaik saat ini. Lalu jangan lupakan dua handphone flagship lain, yaitu Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge.
Bicara soal Tizen, kita juga harus melihat cukup jauh ke belakang. Ketika matahari baru saja terbit di dunia smartphone. Ketika sistem operasi mobile masih merangkak mencari bentuk.
Tizen dikembangkan berdasarkan Linux, dan dikembangkan oleh Linux Foundation. Walau begitu, Samsung adalah nama besar di belakangnya. Tizen juga didukung oleh Intel, sebuah nama besar lain.
Saat itu, ada beberapa nama sistem operasi yang sedang berkembang (selain nama yang sudah kita kenal sekarang)). Sebagian besar dikembangkan dari akar yang sama, Linux. Sebagian besar mungkin merupakan nama yang asing di telinga kita sekarang. Ada Maemo (Nokia), Moblin (Intel), LiMo (Linux Foundation/Samsung), SLP (Samsung), dan Bada (Samsung). Beberapa nama itu berkembang menjadi MeeGo (Nokia/Intel). Dari sini, perkembangan kembali terjadi. Di ujung satu menjadi Tizen (Intel/Samsung/Linux Foundation), dan di ujung yang lain menjadi Sailfish OS (Jolla) dan Nemo Mobile (Open community).
Yang membedakan—tentu saja—adalah nama yang mengembangkan produk sebagai output sistem operasi tersebut. Samsung, saat ini, merupakan satu-satunya yang mengembangkan produk Tizen. Sekaligus satu-satunya nama yang punya daya dobrak di dunia smartphone sekarang. Mungkin seperti Nokia Symbian, begitupun Samsung Tizen. Identik.
Perangkat Tizen awalnya direncanakan untuk dirilis untuk publik di tahun 2012. Namun mengalami penundaan dan sedikit perubahan. Pada tahun 2014, smartwatch Samsung Galaxy Gear 2 dan Gear 2 Neo diperkenalkan dengan Tizen sebagai sistem operasinya. Selanjutnya, hampir semua smartwatch dan kamera Samsung menggunakan Tizen.
The benefits of Tizen are very simple: Tizen is “lighter” than other operating systems. In other words, Tizen requires less processing power and memory, thereby ensuring faster device speeds while consuming less energy.
~ Samsung Newsroom
Pada tahun 2015, melalui sebuah artikel blog, Samsung memperkenalkan Tizen beserta smartphone Samsung Z1. Artikel itu menyebut sebagai sistem operasi ringan yang lebih ringan dari sistem operasi lain. Dengan demikian, selain untuk smartphone, juga sesuai untuk perangkat Internet of Things (IoT). Samsung Z1 dan Samsung Z3 (yang hadir menyusul di Oktober 2015) merupakan smartphone low end. Keduanya dipasarkan secara terbatas (India, Bangladesh, Sri Lanka).
Tahun ini—tepatnya Agustus ini—Samsung kembali merilis smartphone Tizen. Samsung Z2 merupakan generasi terbaru smartphone Tizen. Perkembangan tentu saja terjadi. Tapi Samsung Z2 masih tergolong perangkat low-end.
Sebagai salah satu orang yang menyaksikan perkembangan Windows Phone dari awal, saya pikir akan menarik melihat perkembangan Samsung Tizen selanjutnya. Ada dua hal yang menarik sehubungan dengan hal ini.
Pertama, saat ini sistem operasi smartphone sudah mapan. Ketika Windows Phone 7 hadir, celah masih cukup terbuka. Sekarang, perkembangan iOS dan (terutama) Android sudah sedemikian pesat.
Kedua, yang berdiri di belakang Tizen adalah Samsung, yang sekarang menjadi titan di smartphone. Dengan penjualan smartphone hampir dua kali lipat dari iPhone, Samsung jelas memiliki keuntungan. Berbeda dengan Nokia yang sedang berjuang ketika memutuskan bersandar ke Windows Phone.
Samsung sendiri menyebutkan bahwa mereka tidak akan mengabaikan sistem operasi lain (Android). Karena di situlah kekuatan mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, saat ini Samsung mengarahkan Tizen ke produk IoT. Bayangkan jam tangan, TV, kulkas, mesin cuci, vacuum cleaner, dll yang bisa dikontrol dengan smartphone. Mirip seperti Windows 10 IoT.
Bahkan ketika kita mengira pertarungan sistem operasi sudah mapan, babak baru ternyata dimulai. Wilayah yang sebelumnya terlihat lucu kalau membicarakan sistem operasi, kini mulai dirambah. Mungkin kalau mau dibayangkan, Samsung Tizen seperti Bilbo Baggins si Hobbit di tengah pertempuran Elf, Dwarf, dan Orc yang nampak lebih superior. 😀