Beberapa smartphone game yang sudah diumumkan menawarkan spesifikasi lebih. Razer Phone menawarkan layar dengan refresh rate 120 Hz. ASUS ROG Phone menawarkan 90 Hz. Refresh rate yang tinggi akan memberi gerakan di layar lebih halus, semulus pantat bayi. Tentu saja, kualitas gambar HDR juga harus dimiliki.
Sebuah smartphone game juga layaknya memiliki kualitas suara yang bagus. Baik dari speaker luar, maupun kalau dipakai dengan earphone. ASUS ROG Phone menawarkan dukungan NXP 9874 amplifier, 24-bit/192KHz Hi-Res Audio, 7.1-channel sound, dan HD Bluetooth wireless audio. Razer Phone menawarkan teknologi Dolby Atmos dan kualitas dengan standar sertifikasi THX di headphone. Lalu Red Magic menawarkan DTS dan DAC.
Baterai juga merupakan salah satu hal penting. Yah, memang smartphone memiliki keterbatasan dalam hal ini. Namun, tetap saja harus ada kapasitas minimal yang menggoda. ASUS ROG, Razer, dan Black Shark sama-sama memberi baterai 4000mAH. Walau bukan smartphone game secara spesifik, ASUS ZenFone Max Pro M1 membuktikan kalau baterai 5000mAh lebih dari memadai.
Arsitektur Smartphone Game
Konfigurasi perangkat keras di smartphone game merupakan suatu hal yang penting dan bisa memberi perbedaan dibanding smartphone lain. Desain perangkat bukanlah keindahan semata.
Salah satu hal yang membedakan smartphone dengan perangkat game lain (konsol atau PC) adalah tombol. Smartphone jelas memiliki keterbatasan bidang (baik secara fisik maupun di layar). Hal ini perlu dipecahkan oleh produsen smartphone.