Seperti di Windows 10 Event tahun lalu, kali ini Microsoft kembali memperkenalkan produk revolusioner, yaitu Surface Studio dan Surface Dial. Kali ini tidak terlalu banyak perangkat baru diperkenalkan. Tidak ada Surface Pro 5, dan tidak ada Surface Phone.
Memang sudah disebutkan sebelumnya kalau tahun ini bukanlah tahun untuk mobile. Jargon “cloud first, mobile first” yang digaungkan Satya Nadella bukanlah melulu tentang perangkat keras. Jangankan dukungan untuk Windows Phone (yang tidak menjadi prioritas), Microsoft Band yang terhitung sukses pun tidak mendapat perkembangan lebih lanjut.
Artikel terkait: Microsoft Memperkenalkan Windows 10 Creators Update
Toh, komitmen Microsoft untuk memberikan perangkat yang bisa menjadi ujung tombak inovasi (dan menjadi contoh bagi OEM) tetap menghasilkan sesuatu yang menarik.
Surface Book i7 (Redesigned)
Laptop yang menghebohkan Windows 10 Event tahun lalu ini mendapat sentuhan baru. Sentuhan itu memang tidak terlihat secara visual. Namun Surface Book generasi terbaru ini lebih bertenaga dan lebih tahan lama.
Surface Book i7 terbaru memiliki unit pengolah gambar (Nvidia GeForce GTX 965M GPU) dua kali lebih besar dari pendahulunya. Laptop ini juga memiliki sistem thermal (cooling system) baru, dan baterai dengan daya yang lebih besar, sampai 16 jam.
Sayangnya, Surface Book terbaru ini belum menggunakan prosesor Intel Kaby Lake yang baru.
Surface Studio
Inilah bintang Windows 10 Event kali ini. Perangkat yang sebelumnya berjuluk Surface AIO (All in One) ini merupakan terobosan baru komputer desktop. Sekilas, Surface Studio terlihat seperti upaya Microsoft untuk menyaingi produk iMac dari Apple (dan memang begitu!). Tapi Microsoft ingin menunjukkan bahwa perangkat ini lebih dari sekedar komputer layar besar biasa.
Spesifikasi Surface Studio
- Prosesor: Intel Core 6th gen i5 atau i7
- GPU: Nvidia GTX965M (2 GB) atau GTX980 (4 GB)
- RAM: 8 GB, 16 Gb, atau 32 Gb DDR4
- Penyimpanan Rapid Hybrid Drive: 1TB (64GB SSD), 1TB (128GB SSD), atau 2TB (128GB SSD)
- Layar:
- 28 inci PixelSense Display,
- Resolusi 4500 x 3000 (13,5 juta pixel di 192 dpi, 63% lebih besar dari 4K),
- TrueScale (native 2 x 96 dpi scaling),
- Aspect ratio 3:2,
- Color profile sRGB (standar), DCI-P3 (cinema), Vivid (P3-D65)
- Touch screen: 10-point multitouch
- Kamera: 5 MP, Full HD 1080p video, mendukung Windows Hello
- Audio: Stereo Microphone, dan stereo 2.1 speaker dengan Dolby Audio Premium (8 speaker di layar, dua di bawah)
- Port: Empat USB 3.0, SD card reader, 3,5 mm audio, Mini DisplayPort, Gigabit Ethernet
- Microsoft Surface Keyboard (Bluetooth 4.0/4.1, sampai 15 meter)
- Microsoft Surface Mouse (Bluetooth 4.0/4.1, sampai 15 meter)
- Mendukung kontroler Xbox
Spesifikasinya cukup mewah. Tapi yang menarik bukan hanya di sisi itu. Daya tarik utama Surface Studio terletak di penggunaannya.
Layar Surface Studio bisa ditekuk hampir mendatar menyerupai meja gambar. Panos Panay, saat presentasi, menyebutnya zero gravity karena bisa ditekuk dengan mudah. Layar Surface Studio juga didukung dengan palm rejection. Sangat wajar mengingat komputer ini digunakan untuk menggambar seperti meja gambar.
Hal menarik lain dari Surface Studio adalah fitur TrueScale. Fitur ini akan menunjukkan tampilan 1:1 obyek di layar dengan di kehidupan nyata. Jadi kalau kamu menulis dengan bidang A4, maka ukuran di layar akan sama dengan ukuran A4 sebenarnya. Tidak hanya menarik, tapi sebuah faktor penting, terutama di bidang desain.
Surface Studio akan dijual dengan harga mulai dari $2999. Surface Studio baru akan tersedia secara terbatas di liburan akhir tahun ini.
Surface Dial
Perangka ini menjadi kejutan kecil yang menyenangkan di Windows 10 Event tahun ini. Aksesoris pelengkap komputer Windows ini merupakan alat bantu sekaligus input Windows 10.
Idealnya, Surface Dial digunakan bersama dengan Surface Pen. Saat diletakkan di meja, perangkat ini akan bekerja sebagai akses untuk berbagai tool (volume, scroll, dll) dan shortcut. Ketika digunakan di atas layar Surface Studio (atau perangkat Surface lain), Dial akan memiliki bermacam fungsi berbeda. Bisa sebagai penggaris (seperti di meja gambar arsitek), sebagai palet warna, atau menu lain.
Surface Dial baru tersedia untuk pre-order di Amerika, dan akan tersedia mulai 10 November dengan harga $99.
Seperti sudah sering disebut, komitmen Microsoft untuk perangkat keras adalah untuk menjadi contoh bagi OEM. Dengan perangkat revolusioner, Microsoft menunjukkan kemampuan Windows 10 dan apa saja yang bisa dikembangkan di perangkat keras pendukungnya.
Apa yang ditunjukkan oleh Microsoft ini memang memberikan arah baru bagi perkembangan teknologi. Terutama–sesuai nama Windows 10 Creators Update–untuk produktivitas, khususnya di bidang kreatif. Dengan produk-produk ini, Microsoft seolah ingin menggeser pandangan publik yang melihat Apple (iMac dan Macbook Pro) sebagai perangkatnya orang kreatif. Tentu saja, kita bisa melihat jawaban Apple di acara Mac mendatang.