WhatsApp tengah menguji coba fitur direktori bisnis dalam aplikasi. Kabar bagusnya, Indonesia bakal jadi salah satu target fitur ini.
Seiring berjalannya waktu, WhatsApp kini nggak cuma menjadi aplikasi perpesanan biasa. Aplikasi yang punya 2,5 miliar pengguna aktif di seluruh dunia ini, bahkan sudah dipakai sebagai aplikasi pembayaran di beberapa wilayah. Di wilayah tertentu, WhatsApp bahkan sering dipakai untuk aktivitas bisnis.
Sadar akan hal tersebut, kini WhatsApp tengah melakukan uji coba penambahan fitur direktori bisnis lokal. Fitur ini diklaim bisa membantu pelanggan menemukan toko, kafe, dll, yang ada di sekitar tempat dia berada.
Seperti yang kamu lihat dalam cuitan di atas, fitur ini muncul saat kamu mau bikin percakapan baru (tekan ikon pesan di halaman Chat). Fitur ini bernama “Businesses nearby” dan letaknya berada tepat di bawah “New contact.”
Saat kamu mengklik “Businesses nearby,” kamu bakal melihat beberapa kategori. Ada kategori untuk restoran, toko grosir, food & beverage, dll (kelihatannya ini lengkap banget sih).
Dalam contohnya, WhatsApp memperlihatkan isi dari kategori “Food & beverage.” Nah di dalamnya kamu bisa menemukan berbagai jenis toko makanan.
Setelah itu, kamu tinggal memilih salah satu toko makanan yang ada. Selanjutnya bakal muncul dua opsi yakni “Chat” dan “View Profile.”
Kalau kamu mau lihat-lihat informasi soal toko itu, kamu bisa klik “View Profile.” Tapi kalau mau langsung chat ke tokonya (misal mau pesan makanan atau lainnya), kamu bisa klik tombol “Chat.”
Uji coba saat ini tengah dilakukan di Sao Paulo, Brasil. Kenapa uji coba dilakukan di sana? Karena WhatsApp menganggap kalau kawasan tersebut adalah rumah bagi jutaan usaha kecil.
Sementara itu dalam sebuah wawancara dengan situs Reuters, Matt Idema, wakil presiden pesan bisnis Facebook, mengatakan bahwa negara Indonesia dan India adalah kandidat bagus untuk memperluas fitur tersebut (wah, asyik nih kalau fitur ini benar-benar ada di Indonesia).
Idema juga menambahkan kalau WhatsApp nggak bakal menyimpan lokasi orang atau hasil pencarian mereka. Apalagi baru-baru ini WhatsApp habis dapat kecaman dari Komisi Perlindungan Data Irlandia dan didenda EUR 225 juta (hmm sepertinya WhatsApp ingin main seaman mungkin nih).
Masih dalam wawancara yang sama, Idema mengisyaratkan kalau WhatsApp masih ‘berniat’ buat menambahkan iklan ke dalam aplikasi. Padahal sebelumnya, ada kabar kalau Facebook membatalkan pemasangan iklan di WhatsApp.
“Iklan adalah model bisnis utama Facebook, dan dalam jangka panjang saya pikir akan menjadi bagian dari model bisnis WhatsApp juga,” katanya.
Wah, wah, sepertinya Facebook masih nggak menyerah soal iklan WhatsApp. Hmm..