Kepadatan lalu lintas dan volume kendaraan pribadi yang tinggi, digadang-gadang menjadi salah satu penyebab utama kemacetan Jakarta.
Maka dari itu, MRT (Mass Raid Transit) kini hadir sebagai transportasi baru yang senantiasa akan menjawab solusi kemacetan kota Jakarta. Saking dinantikannya, transportasi umum modern ini berhasil menarik antusias masyarakat urban Jakarta.
Jika dilihat sekilas, MRT tidaklah lebih dari sebuah kereta. Namun, apa sih yang membedakannya dengan kereta pada umumnya?
MRT merupakan singkatan dari angkutan umum cepat massal
MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan transportasi umum di area urban berskala besar.
MRT merupakan transportasi yang digerakkan oleh listrik melalui jalur eksklusif sesuai dengan rutenya. Seringkali MRT juga memliki terowongan yang terpisah yaitu jalur layang.
MRT sudah ada sejak pertengahan abad 19
Jika mendengar soal MRT, mungkin yang ada di benak kita adalah MRT merupakan teknologi terbaru dan sangatlah modern. Namun anggapan tersebut salah besar, karena faktanya MRT telah ada sejak tahun 1800 an, tepatnya 1863 yang mana MRT muncul pertama kali di London.
Sama seperti kereta api, MRT memiliki banyak stasiun
Saat ini di Jakarta telah hadir 21 stasiun pemberhentian MRT, hal ini memang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan Jepang yang memiliki 179 stasiun.
Tidak jarang sistem MRT di sana digunakan sebagai bahan ujian ilmu sosial tentang peta buta Jepang.
Tidak hanya di Indonesia, MRT banyak digunakan di negara-negara maju
Jika disini kita menyebutnya dengan MRT, namun lain lagi dengan di luar negeri. Mereka menyebutnya dengan Metro, Subway, dan Underground. Namun ada kalanya namanya ditentukan lewat jalurnya sendiri.
Untuk di Jerman, namanya Untergrundbahn sedangkan di Swedia adalah Tunnelbana.
MRT ditemukan sebagai solusi pengganti kareta api uap yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Zaman dulu kereta api menggunakan batu bara sebagai bahan bakar dan hasil pembakaran tersebut cukup mengganggu dan memberikan polusi udara bagi para penggunanya.
Orang-orang pun mencari cara dan akhirnya menemukan MRT yang dinilai lebih efisien,cepat,bersih dan bukan lagi menggunakan batu bara tetapi listrik.
Walaupun banyak ditemui di negara Barat, MRT terbesar ternyata ada di Asia
China menjadi negara dengan ekpansi MRT terbesar dengan jalur terpanjang terdapat di stasiun Shanghai Metro yang dianggap sebagai salah satu yang terpadat di dunia.
Mereka juga memiliki sistem MRT terbanyak yaitu sebanyak 31 sistem dan setiap sistemnya mampu menempuh lebih dari 4.500km.
Untuk sekarang MRT dinilai lebih baik daripada KRL dan LRT
Mungkin ada dari kalian yang masih belum bisa membedakan apa itu KRL dan LRT. KRL merupakan singkatan dari Kereta Rel Listrik dan LRT adalah Light Rapid Transit. Kedua sistem ini sebenarnya menjadi bagian dari MRT, tetapi dibedakan menurut jalur dan kemampuannya.
Jumlah kecelakaan sangat sedikit, karena penggunaan dua jalur secara bersamaan dan MRT dinilai memiliki keamanan yang lebih baik meskipun terkadang masih saja ada kasus pencopetan, pencurian tas, dan pelecehan seksual.
Bentuk jalur MRT ada beragam
Terhitung ada sembilan jalur MRT di dunia. Beberapa negara telah menerapkan sistem jalur kombinasi. Sedangkan di Indonesia, saat ini jalur MRT di Jakarta adalah sistem jalur line yang hanya sebuah jalur tidak bercabang.
MRT akan sangat cocok diaplikasikan untuk tempat yang padat penduduk
Proyek MRT selanjutnya direncanakan hadir di Surabaya, meskipun memakan biaya yang tak sedikit namun masyarakat nantinya dapat menikmati transportasi umum dengan kapasitas besar, murah serta ramah lingkungan.
Bagaimana? Apakah kalian berharap di kota kalian juga akan muncul MRT? Kita berdoa saja ya semoga kota kita juga dilengkapi dengan MRT.
