Billboard mengumumkan bahwa video YouTube akan masuk ke tangga album Billboard 200. Perubahan ini akan dimulai awal tahun 2020.
Billboard bisa dibilang sebagai barometer kesuksesan di industri musik. Lagu yang berhasil masuk ke chart Billboard dianggap sukses dalam dunia musik.
Di tahun 2020, Billboard akan membuat trobosan baru. Ke depan, video YouTube akan dimasukkan ke dalam chart album Billboard 200.
Tidak hanya dari YouTube, video yang di-streaming dari platform lain juga akan masuk ke chart album Billboard 200. Platform tersebut antara lain Apple, Spotify, Tidal hingga Vevo.

Video YouTube Masuk Chart Album Billboard
Pemusik yang memiliki channel YouTube mungkin serasa mendapat angin segar. Sebab Billboard telah mengumumkan bahwa ke depan video YouTube akan dimasukkan ke dalam tanggal album Billboard 200.
Tentunya perubahan tersebut akan membawa dampak yang cukup signifikan. Mengingat selama ini Billboard telah dipandang sebagai tolak ukur kesuksesan dalam industri musik.
Genre video sebenarnya telah diperhitungkan di banyak tangga lagu khusus Billboard. Bahkan hal tersebut telah terjadi sejak tahun 2013.
Namun genre video belum pernah dimasukkan ke dalam chart album. Padahal Billboard selalu memperbarui chart albumnya selama bertahun-tahun.
Selama ini Billboard hanya memperhitungkan lagu dari platform streaming musik. Hal ini ditandai dengan lagu-lagu yang di-streaming dari Spotify dan Google Play banyak masuk ke chart album Billboard 200.

Meski begitu, Billboard pernah mempertimbangkan genre video. Sayangnya genre video pasti selalu dikalahkan oleh musik.
Selama ini chart lagu hanya mempertimbangkan video resmi dan yang dibuat pengguna. Misalnya video koreografi, video lirik, atau bahkan video karaoke Memoji.
Sedangkan chart Billboard 200 dibuat lebih ketat. Chart ini hanya akan menghitung video berlisensi resmi yang diunggah oleh pemegang hak cipta.
Billboard 200 termasuk chart yang sangat bergengsi. Oleh sebab itu, penilaian yang dilakukan oleh Billboard tentunya sangat ketat. Terlebih untuk mencegah manipulasi.
Untuk mengantisipasi manipulasi jumlah streaming, Billboard bekerja sama dengan Nielsen Music. Kerjasama ini dilakukan untuk memastikan tidak ada streaming berlebihan dari alamat IP tunggal.
Perubahan ini akan berlaku mulai tanggal 18 Januari 2020. Hm, kira-kira akan jadi seperti apa ya? Mungkin chart Billboard 200 kedepan akan memanas sekaligus lebih berwarna.




