Vivobook X BAPE
Vivobook X BAPE
Vivobook X BAPE

Alasan Tragedi dari Live Streaming Penembakan di Masjid Christchruch

Alasan Tragedi dari Live Streaming Penembakan di Masjid Christchruch
epa07438406 (FILE) - An undated file image shows Masjid Al Noor Mosque on Deans Avenue, the scene of a mass shooting, in Christchurch, New Zealand, 15 March 2019. According to media reports on 15 March 2019, at least one gunman opened fire at around 1:40 pm local time after walking into the Masjid Al Noor Mosque, killing and wounding several of people. Armed police officers were deployed to the scene, along with emergency service personnel. There are also confirmed reports of a shooting at a second mosque in Christchurch, and both incidents have left at least 40 people dead and more than 20 people seriously wounded. Four people are in custody in connection with the shootings. EPA-EFE/Martin Hunter NEW ZEALAND OUT

Pilu. Begitu rasa hati kita saat mendengar kabar penembakan masjid di Christchruch, Selandia Baru, Jum’at pagi kemarin. Hati tambah kacau balau ketika kita mengetahui bahwa aksi penembakan itu disiarkan langsung oleh pelaku melalui saluran live akun Facebook nya.

Banyak orang bertanya-tanya: bagaimana bisa sang pelaku menyiarkan video tersebut secara live? Apakah Facebook tidak mengamati dan langsung mengambil tindakan di kala itu juga? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa penjelasan yang bisa didapatkan.

Laporan live tersebut baru bisa direspon setelah beberapa waktu

Alasan Tragedi dari Live Streaming Penembakan di Masjid Christchruch
Sumber Gambar : odt.co.nz

Sebuah laporan akan masuk melalui notifikasi para moderator dan akan mengingatkan notifikasi tiap lima menit untuk dicek apakah ada perkembangan atau tidak. Inilah saat dimana konten Facebook bekerja.

Facebook mendapatkan aktivitas live streaming yang beribu-ribu

Alasan Tragedi dari Live Streaming Penembakan di Masjid Christchruch
Sumber Gambar : marketingland.com

Ada hal yang perlu kita ketahui bahwa pengguna Facebook bisa mencapai miliaran orang di seluruh penjuru dunia. Hal ini berarti tidak sedikit pula yang melakukan kegiatan live streaming pada waktu yang bersamaan.

Sebanyak apapun pegawai Facebook, tidak mungkin mereka mengawasi seluruh kegiatan para pengguna. Meskipun sudah ada penerapan sistem Artificial Intelligence, namun hal ini belum bisa mencakup keseluruhan pengguna yang sangat banyak jumlahnya.