Hai Urban People, perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat segala aspek kehidupan manusia jadi lebih praktis dan mudah. Ada banyak penemuan baru yang bisa membantu manusia. Beberapa hal yang paling menonjol adalah semakin canggihnya smartphone yang ada saat ini. Tidak lepas dari itu, sebuah smartphone bisa bekerja lebih baik jika ada aplikasi di dalamnya. Nah aplikasi-aplikasi ini juga beragam.
Ada aplikasi yang bisa membantu kalian untuk bepergian, pesan makanan, pesan hotel, berbelanja, memasak, sampai aplikasi seputar kesehatan bisa anda gunakan saat ini. Nah untuk aplikasi kesehatan sendiri, kini telah beragam. Ada aplikasi kesehatan untuk cek kesehatan, cek gigi, cek gizi, cek tekanan darah, dll. Nah kali ini kami akan membahas mengenai aplikasi smartphone yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Orang mempunyai tingkat tekanan darah yang berbeda-beda. Ada yang rendah, normal, tinggi. Biasanya mereka bisa mengetahui tekanan darah apabila memeriksakannya ke dokter. Sementara itu, karena periksa ke dokter harus meluangkan waktu, tidak jarang ada beberapa orang yang memilih menggunakan aplikasi smartphone untuk cek tekanan darah.
Hal ini boleh-boleh saja apabila aplikasi tersebut memang bisa memberikan hasil yang sangat akurat. Terlebih jika yang periksa adalah penderita Hipertensi (tekanan darah tinggi). Sebelumnya pernah ada sebuah aplikasi smartphone berbayar yang dikatakan sangat berbahaya oleh kalangan ilmuwan. Nah aplikasi tersebut dikatakan sangat berbahaya karena telah gagal mengukur tekanan darah secara akurat. Hal tersebut tentu saja sangat membahayakan penderita Hipertensi nantinya.
Sebelumnya pernah ada penelitian yang dilakukan oleh Dr Timothy Plante dari Johns Hopkins University, Baltimore. Beliau sengaja mengukur seberapa akurat aplikasi tekanan darah Instant Blood Pressure yang dibuat oleh Auralife. Dan hasilnya sangat mengejutkan. Dimana 4 dari 5 pasien Hipertensi justru mendapatkan hasil tensi yang normal. Padahal jika aplikasi tersebut memang akurat, hasil pemeriksaan harus menunjukkan tingginya tekanan darah. Itulah yang bisa membahayakan penderita Hipertensi nantinya.
Sementara itu, cara penggunaan Instant Blood Pressure, pengguna cukup menempelkan jari telunjuk pada lensa kamera pada smartphone.
Selanjutnya sambil telunjuk masih melekat pada lensa kamera, tempelkan smartphone ke dada tempat jantung berdenyut. Tahan kurang lebih sampai 1 menit. Setelah itu hasil pemeriksaan akan muncul.
Hipertensi sendiri memang dikenal sebagai penyakit mematikan yang gejalanya jarang bisa dikenali. Nah otomatis kalau pasien Hipertensi mendapat salah pengukuran tekanan darah, hal itu bisa membuat mereka terkena komplikasi seperti sakit jantung, stroke, atau gagal ginjal.
Selain itu, masih ada juga penelitian yang dilakukan kepada 85 orang. Sebagian besar dari mereka penderita Hipertensi. Tekanan darah mereka diukur setidaknya 2 kali sehari. Yaitu menggunakan aplikasi cek tekanan darah, dan yang satunya menggunakan alat tensi tradisional. Sebagian besar penderita Hipertensi mendapatkan hasil tes tekanan darah normal apabila dicek menggunakan aplikasi. Sedangkan menggunakan alat tensi tradisional hasil 98% akurat.
Lalu alasan kenapa mengukur tekanan darah seseorang tidak bisa digunakan menggunakan aplikasi adalah, karena dalam aplikasi tidak menggunakan manset seperti yang ada pada tensi tradisional. Sebenarnya, banyak orang yang tidak tahu bahwa fungsi manset yang sering dijepitkan pada lengan saat cek tekanan darah. Fungsi manset tersebut adalah untuk menekan pembuluh darah arteri. Sehingga nanti tekanan darah yang digunakan oleh jantung untuk memompa darah, dan tekanan selama jantung istirahat bisa diukur maksimal.
Ryan Archdeason, CEO dan juga co-founder Auralife menjual aplikasi smartphone Instant Blood Pressure. Berdalih bahwa aplikasi smartphone yang dijualnya itu memang bukan merupakan alat kesehatan. Itu sebabnya, hasil yang diperoleh pengguna semuanya tidak bisa dipakai sebagai acuan untuk mendiagnosis penyakit. Termasuk salah satunya Hipertensi.
“Instant Blood Pressure ini tidak bisa digunakan untuk mengukur tekanan darah lebih dari 158 mmHg. Untuk tekanan sistoliknya. Dan 99 mmHf untuk diastoliknya. Nah aplikasi ini memang sengaja dibuat untuk bisa mengetahui tekanan darah pada saat orang sedang istirahat. Bukannya sebagai alat diagnosis”, ungkapnya.
Nah jadi itu tadi bahayanya menggunakan aplikasi smartphone untuk mengukur tekanan darah Urban People. Jadi, kalau kalian ingin mengukur tekanan darah yang akurat, bisa langsung ke dokter saja. Dengan menggunakan alat tensi tradisional, hasil yang akan didapatkan dijamin akurat. Hal tersebut juga tidak akan membahayakan kalian atau keluarga yang menderita Hipertensi. Kalian tidak mau kan, salah ukur tekanan darah jadi membahayakan nyawa diri sendiri atau orang lain?