Orang-orang Amerika mengalami penurunan seks. Hal itu mungkin disebabkan banyak dari mereka tidak memiliki pasangan atau karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan menonton televisi dan sosial media. Apakah kesuraman tersebut bakal menular di Indonesia?
Sebuah studi terbaru, yang di publikasikan di jurnal Archives of Sexual Behavior memperlihatkan bahwa secara umum, ada penurunan tingkat melakukan sex selama 65 tahun terakhir. Pada tahun 2014, rata-rata orang Amerika hanya melakukan seks selama 53 kali dalam satu tahun. Dan hal tersebut berkurang pada generasi Millenials dan Gen Z.
Secara kesehatan, berhubungan seks memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan badan dan pikiran. Sebuah penelitian kecil mengungkapkan bahwa seks teratur akan membuat kita bahagia dan berpengaruh baik pada pekerjaan.
Jadi mengapa gairah seks dari orang-orang Amerika menurun?
Masih belum jelas 100 persen mengapa aktivitas seksual turun. Studi ini menunjukkan beberapa penyebab yang mungkin terjadi, seperti penurunan kebahagiaan pada orang di atas 30 tahun. Tapi ada alasan lain yang mungkin terkait dengan perubahan budaya yang terjadi dalam 20 tahun terakhir – yaitu, munculnya video streaming dan media sosial. Jadi mungkin bisa kita simpulkan, orang-orang Amerika mengalami penurunan gairah seks karena mereka menghabiskan malam mereka untuk menonton Netflix dan melihat timeline Facebook.
Menonton video streaming, entah Netflix, iFlix, Genflix atau YouTube memang menyenangkan dan menghabiskan banyak waktu. Pun demikian ketika kita melihat streaming Facebook yang diisi dengan berita hoax dan video-video lucu. Tanpa disadari, kita sudah berjam-jam melihat layar gadget dan ketiduran.
Saya masih belum menemukan penelitian serupa di Indonesia. Semoga saja hal menyedihkan tersebut tidak terjadi pada kita.