Setelah cukup mencuri perhatian dengan seri Dimensity 1000 dan 1000+, MediaTek kembali merilis Dimensity 1100 dan 1200 sebagai alternatif chipset untuk smartphone papan atas.
Dulu nama MediaTek mungkin membuat sebagian orang mengernyitkan dahi ketika melihat spesifikasi smartphone. Kebanyakan lebih mengenal nama Qualcomm Snapdragon, Samsung Exynos, atau Huawei Hisilicon Kirin. Namun Dimensity 1000 dan 1000+ berhasil membuktikan kemampuannya bersaing dengan chipset lain yang lebih mahal.
Mengenal Dimensity 1100 dan 1200
Pada tahun 2021 ini, MediaTek kembali mencoba peruntungannya dengan dua chipset baru di kelas atas ini.
Spesifikasi Umum
MediaTek membangun kedua chipset ini dengan proses 6nm. Jadi, sedikit di bawah Snapdragon 888 atau Exynos 2100 yang sudah menggunakan proses 5nm. Walau mungkin kalah sedikit, bukan berarti kedua chipset ini lambat.
Dimensity 1100 merupakan chipset octa-core dengan 4x Cortex-A78 @2,6GHz dan 4x Cortex-A55 @2,0GHz. Sementara Dimensity 1200, yang juga octa-core, memiliki susunan CPU 1x Cortex-A78 @3,0GHz, 3x Cortex-A78 @2,6GHz, dan 4x Cortex-A55 @2,0GHz.
Keduanya sama-sama menggunakan GPU Mali G77 MC9, mendukung RAM 4x LP4x @2133MHz PoP, dan penyimpanan 2-lane uFS 3.1. Lalu kedua chipset juga sama-sama mendukung Wi-Fi 6, Bluetooth 5.2, dan koneksi 5G.
Fitur
Kedua chipset ini sama-sama memiliki fitur canggih, namun terdapat sedikit perbedaan kemampuan untuk dukungan beberapa komponen.
Dimensity 1100 mendukung kamera sampai 108MP (tunggal) atau kamera ganda 32MP + 16MP. Sementara Dimensity 1200 memberikan dukungan kamera sampai 200MP (tunggal) atau kamera ganda 32MP + 16MP.
Begitupun untuk layar. Dimensity 1100 memberikan dukungan layar QHD+ @90Hz atau FHD+ @144Hz. Sedangkan Dimensity 1200 memberikan dukungan untuk layar QHD+ @90Hz atau FHD+ @168Hz.
Ketersediaan
Berbagai perangkat yang menggunakan Dimensity 1100 dan 1200 disebut akan hadir di kuartal pertama tahun 2021 ini. Beberapa merek yang akan menggunakannya adalah Xiaomi, Vivo, OPPO, dan realme.
Kemungkinan besar chipset ini akan hadir di ponsel flagship killer, sebagai penawaran perangkat dengan harga lebih murah. Selain itu bisa juga hadir di perangkat kelas menengah atas. Nah, kira-kira berhasilkah MediaTek menggerogoti pasar kelas atas itu?