Zenbook 14 space edition
Zenbook 14 space edition
Zenbook 14 space edition

Facebook Habiskan Uang Rp 274 Miliar untuk Mengamankan Mark Zuckerberg

RTX5L2ZK 1024x730
Facebook CEO Mark Zuckerberg walks to a meeting with Senator John Thune (R-SD) on Capitol Hill in Washington, U.S., April 9, 2018. REUTERS/Leah Millis - HP1EE491KXY4K
Indri Penulis

Mayoritas orang mengetahui bahwa Mark Zuckerberg adalah kunci utama dari Facebook. Dia adalah pendiri sekaligus CEO jejaring sosial dengan 2 miliar pengguna di dunia. Mungkin bisa tidak ada Mark Zuckerberg, maka Facebook tidak akan sesukses ini.

Keberadaan Mark Zuckerberg tentu sangat penting. Oleh sebab itu, tidak heran bila pengamanan Mark Zuckerberg dinilai paling penting. Setidaknya, setiap tahun Facebook harus mengeluarkan uang semakin banyak untuk dapat melindungi CEO Facebook tersebut.

Bila dihitung sejak tahun 2015, pengamanan untuk Mark Zuckerberg telah mencapai 20 juta dollar AS, atau sekitar Rp 274 miliar. Pada tahun 2016, biaya pengamanan CEO Facebook tersebut mencapai 5,8 juta dollar AS, atau sekitar Rp 79 miliar.

Pada tahun berikutnya, biaya pengamanan membengkak menjadi 9 juta dollar AS, atau sekitar Rp 123 miliar. Sementara itu untuk tahun ini, Facebook kembali menaikkan tarif pengamanan Mark Zuckerberg mencapai 10 juta dollar AS, atau sekitar 144 miliar.

Hal tersebut rupanya terjadi setelah adanya pengesahan tunjungan, yang diumumkan dalam pengajuan ke Komisi Sekuriti dan Bursa AS (Security and Exchange Commission/SEC).

Biaya keamanan untuk dapat menghadang ancaman bagi keselamatan Mark Zuckerberg ini timbul, akibat posisinya yaitu sebagai pendiri sekaligus CEO kami,” kata salah satu perwakilan Facebook.

svg%3E
Sumber Gambar : Thuonggia Online

Kami mewajibkan keamanan tersebut untuk kepentingan bersama. Terlebih untuk kepentingan perusahaan, karena pentingnya Mark Zuckerberg untuk Facebook,” kembali ia tegaskan.

Setidaknya untuk tahun lalu, dari Rp 123 miliar biaya yang digunakan untuk mengamankan Mark Zuckerberg, sebanyakan 7,3 juta dollar AS (100 miliar) digunakan untuk menyewa bodyguard, pengamanan perjalanan, dan juga pengamanan dalam rumah.

Sementara itu, pengamanan yang dilakukan untuk perjalanan Mark Zuckerberg meliputi penerbangan pribadi ke berbagai tempat, bahan bakar pesawat, konsumsi, hingga fee yang lain, sebagaimana yang telah kami rangkum, dari Gizmodo.

Tunjangan ini akan jadi tambahan untuk pendanaan lanjutan dari keseluruhan program keamanan Zuckerberg,” tulis Facebook dalam dokumennya, seperti yang dilansir dari CNBC.

Baca Juga:  Mark Zuckerberg Menuai Kecaman Karena “Holocaust Denier” di Facebook

Hal tersebut juga untuk menutup biaya keamanan untuk perlindungannya yang meliputi pengadaan, pemasangan, pemeliharaan keamanan tertentu di tempat tinggal, dan pesawat pribadi,” lanjut Facebook.

Namun bukan hanya untuk kepentingan Zuckerberg saja. Tapi Chief Operating Officer (COO) Facebook, Sheryl Sandberg rupanya juga diberi anggaran pengamanan. Hanya saja, nominal tersebut tidak sebesar Zuckerberg. Yaitu hanya 2,3 juta dollar AS, atau sekitar Rp 31 miliar.

Kenaikan tunjungan Facebook tersebut, justru berbanding terbalik dengan keadaan perusahaan saat ini. Setidaknya pada laporan laba terakhir yaitu pada kuartal kedua tahun 2018, harga saham Facebook kini turun hingga 19 persen.

svg%3E
Sumber Gambar : Scoopnest

Hal tersebut tentu saja mengakibatkan kerugian yang mencapai 119 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 1.714 triliun dalam nilai pasar.

Selain itu, karena mengalami kerugian hingga sebanyak itu, perusahaan Facebook sampai dapat mencatat sejarah baru dalam pasar saham AS. Dilansir dari Bloomberg, apa yang tengah dialami perusahaan jejaring sosial tersebut telah melampaui rekor Intel.

Intel pernah mengalami kerugian yang mencapai 91 dollar AS pada September 2010. Bukan hanya itu saja, di tahun yang sama dengan Intel, Microsoft rupanya juga pernah kehilangan 77 miliar dollar AS dalam sehari saja.

Memang bila dilihat akhir-akhir ini, Facebook seolah-olah tengah diterpa beragam masalah. Dari kasus kebocoran data, dampak aturan baru GDPR, hingga turunnya saham perusahaan. Semoga kedepan perusahaan jejaring sosial tersebut bisa bangkit lagi dari keterpurukan.