Funtouch OS adalah sistem operasi—mungkin lebih tepat UI skin—buatan Vivo. Sistem ini dibangun berdasar sistem operasi Android. Tapi dari segi penampilan, punya Vivo lebih mirip iOS. Jadi walau kamu membeli handphone Android Vivo, kamu bisa sedikit mencicipi cita rasa iPhone.
Kebetulan handphone Vivo V7+ sedang mampir di tempat kami. Selama ini saya lebih sering berkutat dengan sistem yang mendekati Android murni. Jadi, pengalaman dengan Funtouch OS 3.2 ini cukup unik buat saya.
Penampilan Mirip iOS
Banyak orang menyebut MIUI dari Xiaomi mirip iOS. Tapi yakinlah, kemiripannya belum seberapa dibanding Funtouch OS.
Kemiripan itu bisa kamu lihat sejak pertama. Mulai dari bentuk ikon dan folder, homescreen tanpa Google Search, notification center, berganti aplikasi (multi-tasking), sampai bentuk halaman Setting. Bahkan sistem buatan Vivo ini punya control center (swipe dari bawah), bukan quick setting yang berada bersama notifikasi.
Beberapa aplikasi standar bawaan juga memiliki penampilan yang mirip dengan iOS 10. Misalnya Calculator dan Calendar.
Kalau kamu suka dengan penampilan ala iOS, jelas Funtouch akan menarik. Tapi untuk yang memilih tampilan seperti Android pada umumnya—atau bahkan suka Android murni—mungkin tidak akan tertarik.
Menurut saya, secara penampilan memang bagus. Hanya saja, karena sudah terbiasa dengan fitur Android, saya sedikit kesulitan beradaptasi. Misalnya saat mau mengaktifkan Wi-Fi, saya selalu mencarinya di atas, bukan di bawah.
Fitur menarik Funtouch OS
Selain mengandalkan penampilan, Funtouch juga menawarkan beberapa fitur menarik. Yah, boleh dibilang lebih dari sekedar launcher.
Beberapa fitur menarik yang bisa disebutkan di antaranya adalah:
- Game mode — Meningkatkan pengalaman main game, tidak memunculkan notifikasi dari aplikasi terpilih.
- Wallpaper & Fonts — Pilih tema, wallpaper atau fonts kesukaanmu.
- Smart Motion — Mengatur gestur untuk fungsi tertentu.
- Smart Split — Menggunakan dua aplikasi bersamaan.
- Super screenshot — Berbagai pilihan mode screenshot.
- Wi-Fi Display — Membagi tampilan ke perangkat media lain (TV, proyektor, dll).
- App Clone — Menggunakan aplikasi dengan akun lain.
- Smart Click — Menggunakan tombol fisik volume untuk tindakan tertentu.
- Picture-in-picture — Menampilkan jendela kecil yang memutar video di homescreen.
- Eye Protection — Blue light filter untuk mengurangi beban di mata.
Selain fitur di atas, Funtouch OS juga memberikan fitur menarik di aplikasi kamera. Seperti Face Beauty, Ultra HD, Professional Mode, Slow Motion, Time Lapse, Group Selfie (panorama untuk selfie), dan Photo Bokeh.
Yah, tergantung handphone Vivo apa yang kamu gunakan. Mungkin tidak semua fitur Funtouch OS tersedia. Bisa juga ada fitur selain yang sudah saya sebutkan.
Menggunakan handphone Android memang bisa berarti membiasakan diri dengan UI skin dari merk handphone bersangkutan. Satu dengan yang lain bisa berbeda. Toh sebenarnya hanya masalah kebiasaan saja. Lagipula kita bicara Android. Saya yakin kamu bisa menemukan cara untuk membentuk tampilan sesuai kesukaanmu.
Dalam hal Funtouch OS dari Vivo ini, tampilan Android yang mirip iOS hadir di garda depan. Sekali lagi, kalau baru pertama menggunakannya (setelah terbiasa dengan Android), mungkin akan terasa canggung.
Bukan berarti jelek. Penampilannya tetap enak dilihat. Lagipula ada banyak fitur menarik lain. Tinggal masalah pilihan dan kebiasaan saja.