banner Vivobook S14

Future Factory: Game Aksi dengan Bumbu Retro

Anom

Pernah main game FallOut? Tunggu dulu, game satu ini bukan seperti itu. Future Factory bukan game First Person Shooter atau RPG murni. Walau game ini memiliki unsur-unsurnya, Future Factory lebih cocok disebut game arcade. Hubungannya dengan FallOut? Desainnya sama-sama berbau retro. 😀

Ceritanya, kita menyelinap masuk ke dalam sebuah pabrik robot yang misterius. Mudah diduga, tugas yang harus dilakukan adalah mengalahkan robot-robot jahat.

Dengan cerita semacam itu, cukup wajar kalau desain game ini menggunakan tema retro atau steampunk. Tampilannya pun boleh diacungi jempol. Baik dari segi karakter, gambar background, dll.

Permainan di Future Factory hadir dalam bentuk chapter (perkembangan permainan disebut diary). Tiap chapter terdiri dari beberapa stage dalam bentuk lantai/tingkat (ingat, kita dalam bangunan pabrik). Masing-masing berisi beberapa ruangan dengan robot musuh didalamnya.

Game ini dimainkan dengan virtual contoller. Walau tidak terlihat, kontrol bisa dipencet di manapun. Sebelah kiri layar untuk mengarahkan gerakan, dan sebelah kanan untuk menembak. Selain untuk menembak, kontrol sebelah kanan juga digunakan untuk mengarahkan tembakan.

Tidak mudah mengarahkan tembakan ke musuh. Terutama saat mereka bergerak dengan cepat. Apalagi dalam sekali serang robot musuh bisa menghabiskan health cukup banyak. Tadinya, saya pikir saya yang payah. Ternyata ada catatan di bursa Windows Phone yang mengatakan kalau di update mendatang permulaan game akan dipermudah 😀 .

Tadi saya menyebut kalau game ini memiliki unsur-unsur RPG. Memang benar, karena seperti game RPG pada umumnya, kemampuan peralatan yang kita gunakan bisa di-upgrade. Selain itu, tentunya kita juga bisa membeli senjata, armor, dan perlengkapan lain. Yah, standar game lah.

Secara keseluruhan, game ini menarik dan memiliki potensi. Gameplay yang seru dan menantang, cek. Tampilan bagus, cek. Cerita yang menarik untuk dimainkan dalam jangka panjang, cek. Apalagi?

Saat ini, yang mengganggu saya adalah tingkat kesulitannya. Kalau tidak punya spiritum yang banyak untuk bangkit dari kematian, perkembangan game bisa berjalan cukup lambat. Sekilas, ini bisa memunculkan kesan kalau sang developer haus pembelian paket aplikasi (IAP). Kerja keras layak diberi penghargaan. Tapi kalau game berjalan lambat, lama-lama jadi tidak menarik. Namun, harap diingat juga, mungkin saya saja yang tidak jago main. Hehehe.

Oya, Future Factory juga mendukung ponsel Windows Phone dengan RAM 512.

Bagikan:

Tags

Anom

Menulis secara profesional tentang gadget dan teknologi sejak tahun 2012, antusias soal desain dan user experience, juga tertarik dengan dunia audio visual.

0 thoughts on “Future Factory: Game Aksi dengan Bumbu Retro”

  1. klo liat kontrolnya jd kaya game HALO spartan assault, gampang ko ngontrolnya asalkan pernah main game HALO di Windows Phone, nembak sama arahnya jd satu tap

    Reply

Leave a Reply to L620 Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.