Kabar menghebohkan hadir. Huawei menarik smartphone untuk bahan review dari sebuah media online populer. Nampaknya mereka kurang berkenan dengan review smartphone Huawei P40 Pro yang diterbitkan.
Bukan berita baru kalau produsen smartphone kerap mengirim perangkat mereka ke berbagai media sebagai bahan review. Dari berbagai review tersebut calon pembeli bisa melihat sisi baik atau buruk perangkat tersebut. Kalau tertarik, mereka pun bisa membelinya.
Smartphone paling mutakhir dari Huawei adalah jajaran seri P40. Termasuk yang menjadi unggulan, yaitu Huawei P40 Pro. Salah satu ponsel dengan perangkat keras paling canggih yang ada saat ini, lengkap dengan berbagai teknologi — dari kamera sampai pengisi daya — yang tidak kalah jempolan.
Seperti kita ketahui pula, kondisi Huawei saat ini — terutama di dunia barat — kurang meyakinkan. Merek ponsel yang masuk 5 besar dunia ini dicekal oleh pemerintah Amerika. Dengan begitu, beberapa produk Amerika — termasuk layanan Google beserta Play Store — tidak dapat mereka gunakan.
Review yang Kurang Berkenan
Adalah Android Police yang menerbitkan review Huawei P40 Pro tersebut. Di dalam review tersebut, mereka memuji kualitas perangkat keras smartphone itu. Baik dari sisi desain maupun kualitas konstruksi.
Namun, Android Police menunjukkan bagaimana ponsel Android tanpa Google Mobile Service (GMS), tidak berfungsi secara maksimal. Bukan hanya karena aplikasi dari Google tidak tersedia, namun aplikasi yang bersandar pada layanan Google, seperti Uber yang memakai API lokasi dari Google, tidak berfungsi optimal.
Beberapa aplikasi bisa dipasang melalui situs resmi masing-masing, seperti Facebook atau WhatsApp. Begitu juga beberapa aplikasi lain melalui bursa aplikasi selain Play Store. Tapi usaha ini cukup merepotkan dan, lagi-lagi, kalau masih bersandar pada layanan Google atau dari perusahaan Amerika, tidak berfungsi optimal.
Huawei sendiri sudah berusaha menarik para pengembang untuk menerbitkan aplikasi mereka di App Gallery. Tapi masih butuh waktu sampai HMS (Huawei Mobile Service) bisa benar-benar menggantikan GMS.
Semua faktor tersebut pun berhadapan dengan masalah harga. Yah, Huawei P40 Pro bukanlah ponsel murah. Oleh karena itu pertimbangan yang kompleks tersebut, ponsel ini kurang direkomendasikan.
Heboh Smartphone Review Ditarik
Kelihatannya Huawei kurang berkenan dengan review tersebut. Mereka mengirim email dan menarik semua smartphone yang pernah dikirim ke Android Police. David Ruddock dari Android Police menyebutkan itu melalui Twitter.
Kabar ini pun menjadi pembicaraan ramai, baik di Twitter maupun di forum Android di Reddit. Sebagian besar membahas cara Huawei menangani masalah ini. Sebagian lain membahas masalah opini dan ada pula yang langsung menyatakan tidak berminat membeli produk terkait. Selain itu ada pula yang membahas bagaimana layanan Google bekerja dan alternatifnya.
Kalau kamu perhatikan, beberapa YouTuber di Indonesia pun membuat review dengan pengalaman yang sama. Jadi memang kondisi ekosistem yang melingkup Huawei belum senyaman kalau dibanding dulu ketika belum bermasalah dengan Amerika. Apakah YouTuber ini juga akan ditarik juga perangkat review-nya?
Supaya lebih obyektif, HMS sebagai alternatif GMS sebenarnya merupakan sesuatu hal yang baik. Karena hal itu bisa memecah monopoli dan memberikan konsumen pilihan lain. Namun sayangnya, saat ini HMS dan App Gallery belumlah matang. Walau Huawei sudah bekerja sama dengan beberapa pihak, seperti layanan peta TomTom, aplikasi dan produknya belum bisa mengejar ketinggalan (sekali lagi untuk saat ini).
Langkah Huawei ini sudah menjadi sorotan publik. Bagaimana kelanjutannya, ya publik yang bisa menilai.