Foto korban kecelakaan jangan diunggah ke media sosial ya. Baca dulu nih alasan kenapa kamu jangan posting foto korban di media sosial.
Baru-baru ini industri hiburan Tanah Air tengah berduka karena aktris cantik Vanessa Angel dan sang suami tewas dalam sebuah kecelakaan mobil.
Sayangnya di tengah suasana berkabung, justru ada banyak foto/video yang memperlihatkan kondisi jenazah Vanessa Angel yang masih tergeletak di TKP. Parahnya lagi, tak sedikit oknum yang justru menyebar luaskan foto/video tersebut ke media sosial.
Tapi tahu nggak sih, sebenarnya kita nggak boleh mengunggah foto/video korban kecelakaan ke media sosial lho. Apa sih alasannya? Bukannya justru itu tanda kalau kita ikut berkabung?
Eits.. Jangan salah tangkap dulu. Mendingan kamu baca dulu 4 alasan kenapa kita jangan posting foto korban kecelakaan di media sosial.
Untuk Menghargai dan Berempati
Kadang saat melihat peristiwa kecelakaan, kebanyakan orang mungkin merasa simpati dengan korban atau keluarga yang ditinggalkan. Namun sayangnya jarang ada yang merasa empati terhadap keluarga yang ditinggalkan.
Prof. dr. Zubairi Djoerban (Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Kramat 128, Jakarta) baru-baru ini bikin cuitan di Twitter, soal banyaknya netizen yang mengunggah foto korban kecelakaan ke media sosial.
“Ketika Anda menemukan atau mendapatkan foto korban kecelakaan lalu lintas yang parah, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah jangan mengunggahnya ke media sosial. Pakai empati. Hormati dan hargai keluarganya yang sedang berduka. Mereka juga punya martabat. Terima kasih,” tulisnya di Twitter.
Coba bayangkan kalau kamu ada di posisi keluarga korban kecelakaan, apa kamu mau foto anggota keluargamu jadi tontonan banyak orang di media sosial? Pasti tidak kan?
Bukan Objek Tontonan
Saat menunjukkan rasa berduka cita, sebagian orang menganggap jika dia mengunggah foto korban kecelakaan ke media sosial, itu bisa menjadi bentuk penghormatan yang ia lakukan terhadap korban.
Padahal sebenarnya kamu nggak perlu sampai mengekspos foto tersebut. Justru saat keluarga korban tak sengaja melihatnya, mereka akan semakin sedih.
Pertama sedih karena ditinggalkan anggota keluarga dengan cara yang mengenaskan. Lalu yang kedua sedih karena foto kecelakaan anggota keluarga mereka dijadikan tontonan banyak orang.
Bisa Memicu Trauma
Menurut Koentjoro (Psikolog Universitas Gadjah Mada), menyebarkan konten kecelakaan seperti foto atau video korban ‘harusnya’ tidak dilakukan oleh siapa pun.
Kenapa? Sebab foto dan video tersebut dapat memicu trauma pada keluarga atau orang lain yang melihatnya. Apalagi jika kondisi korban saat di TKP terlihat parah banget.
Dapat Disalahgunakan Orang Tak Bertanggung Jawab
Mungkin sebagian penyebar foto korban kecelakaan di media sosial tidak menyadari alasan yang keempat ini. Perlu kamu tahu, foto korban kecelakaan sangat rentan disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab.
Buat apa memangnya? Macam-macam, tapi mayoritas foto tersebut bisa dijadikan bahan berita hoax. Jadi jangan sampai aktivitas memposting foto korban ke media sosial justru merugikan keluarga yang ditinggalkan ya.
Nah itu tadi beberapa alasan kenapa kita nggak boleh mengunggah foto korban kecelakaan di media sosial. Sekali lagi, foto/video korban nggak semestinya diunggah ya (ini juga termasuk salah satu etika pakai media sosial lho). Sebab kita nggak pernah tahu apa dampak buruk yang bakal timbul, kalau kita melakukan hal itu.
So, yuk lebih berempati dan menghormati keluarga korban kecelakaan, yakni dengan stop menyebar foto korban di media sosial! Share ke orang terdekat mu juga ya, biar sama-sama paham.