TikTok resmi menerbitkan larangan terbaru untuk konten tentang misgender, deadnaming, dll. Kamu bisa cek detilnya dalam artikel ini.
Di era yang semakin canggih ini, orang-orang bebas berekspresi dengan cara apa pun, termasuk dengan cara bikin konten di media sosial atau platform streaming video.
Tapi walau bebas, beberapa media sosial/platform streaming video tetap memasang syarat agar konten yang diposting pengguna aman alias nggak bakal diblokir. Contohnya YouTube yang telah merinci daftar konten terlarang alias nggak boleh dibahas dalam platform-nya.
Dari kubu media sosial, ada TikTok yang juga punya daftar jenis konten yang tidak boleh diunggah oleh konten kreator mereka. Apa saja jenisnya? Banyak. Contohnya konten berbau seksualitas, kekerasan, promosi senjata api dan obat terlarang, dll.
Sebenarnya saya sudah pernah membahas soal berbagai jenis konten yang beresiko di-banned oleh TikTok di artikel sebelumnya. Namun baru-baru ini, TikTok kembali memperbarui pedoman komunitasnya.
Kini TikTok kembali menerbitkan larangan terbaru soal konten yang tidak boleh dibahas di platform-nya. Walau membuatnya makin ketat, namun pedoman ini diklaim ‘lebih mendukung’ kesejahteraan penggunanya. Baiklah kalau begitu, mari kita simak apa saja jenis konten yang tidak boleh ada di TikTok.
Konten pertama yang tidak boleh ada di TikTok adalah video yang mempromosikan gejala gangguan makan, seperti puasa jangka pendek atau olahraga berlebihan.
Kalau ketahuan ada video seperti itu, TikTok akan langsung menghapusnya. Bahkan saat ini, TikTok kabarnya sudah mulai menghapus video tentang gejala gangguan makan yang sudah terlanjur diunggah pengguna.
Perubahan kebijakan terbaru TikTok juga melarang konten yang menampilkan ideologi kebencian. TikTok secara eksplisit juga melarang deadnaming (ketika seseorang memanggil nama transgender, pakai nama sebelum mereka berubah – contoh: Muhammad Fatah [Lucinta Luna]), misgender (panggilan yang nggak sesuai dengan jenis kelamin), misogini (perilaku membenci perempuan), serta konten yang mempromosikan terapi konversi.
Sementara itu, penambahan jenis konten terlarang ini dilakukan TikTok bukan tanpa alasan. Pasalnya akhir-akhir ini kritik terhadap TikTok telah meningkat tajam. TikTok dinilai sebagai gudangnya konten-konten hoax, sesat, vulgar, dll. Makanya tidak heran kalau TikTok sekarang makin memperketat aturan platform-nya.
Di sisi lain, TikTok juga berencana merilis berbagai video panduan buat konten kreator. Video tersebut akan membantu konten kreator untuk menilai apakah video mereka masuk kategori ‘aman’ atau tidak. Rencananya, video-video tersebut akan muncul di hub #SaferTogether dalam halaman Discover.