Game Fortnite memiliki mode baru bernama “Impostor”. Kalau kamu merasa ada yang janggal, kamu tidak sendirian. Tim pengembang game Among Us pun merasa demikian.
Hampir semua orang tahu kalau Fortnite merupakan salah satu game paling populer di dunia. Selain menawarkan permainan unik di banding game battle royale lain, Fortnite juga sering melakukan crossover dengan waralaba populer dan mengadakan konser di dalam permainan (misalnya konser Ariana Grande).
Tim pengembang game Fortnite juga sering membuat sesuatu yang bombastis di akhir dan di awal season. Jadi tidak heran kalau game ini sangat populer.
Mode “Impostor” Fortnite
Pada tanggal 17 Agustus 2021, Epic Games mengumumkan mode baru untuk game Fortnite yang bernama “Impostor.” Mode ini menampilkan 10 pemain di sebuah kapal selam.
8 di antaranya akan menjaga ruang komando (Bridge). Mereka harus melakukan tugas seperti melakukan kalibrasi, reparasi, dan memneri laporan. Sementara 2 lainnya berusaha mengambil alih.
Mode “Impostor” juga memiliki fitur diskusi jika ada yang menemukan agen yang tereliminasi dan melaporkannya, juga untuk mendiskusikan siapa yang patut dicurigai. Pada akhir diskusi, para pemain bisa melakukan voting untuk menentukan agen palsu.
Reaksi Tim ‘Among Us’
Seperti kamu lihat, gameplay mode ini mengingatkan pada game Among Us. Among Us sendiri merupakan game yang meluncur pada tahun 2018 dan meraih kepopuleran pada tahun 2020.
Game ini memang terinspirasi dari permainan Mafia yang biasanya meramaikan acara pesta (di luar negeri). Namun secara digital, Among Us menjadi permainan unik tersendiri. Begitu juga dengan istilah Impostor yang jadi populer seiring game ini.
Beberapa anggota Innersloth, tim di balik game Among Us, menyuarakan reaksi mereka terhadap mode baru Fortnite itu. Sebagian besar merasa kecewa dengan kehadiran mode itu.
Pimpinan komunitas Victoria Tran menyatakan lewat Twitter “Ini sebenarnya bisa jadi kolaborasi keren. Saat ini jadi waktu menyedihkan untuk (game) indie.” Ia kemudian menambahkan “Mekanisme game bukan masalah, hal itu tidak membatasi, tapi setidaknya tema atau istilah lain bisa membuatnya lebih menarik.”
Innersloth co-founder, Marcus Bromander, juga menyatakan kekecewaannya. Ia menambahkan kalau bagian terburuknya adalah mereka berusaha menawarkan kolaborasi dengan Fortnite.
Sejauh ini belum ada komentar dari Epic Games atau tim pengembang Fortnite untuk hal ini.
Perkembangan Fornite Penuh Kontroversi
Di sisi lain, kalau kamu mengikuti perkembangan Fortnite, versi battle royale yang populer di game ini baru hadir setelah PUBG populer. Bahkan PUBG Corporation pernah menuntut Epic Games di Korea untuk kemiripan konsep game.
Lalu, Fortnite juga sering mendapat kritik soal mencomot gerakan dance populer tanpa memberi kredit siapa yang mempopulerkannya. Hal ini pun tidak jarang berujung sebagai tuntutan hukum.
Tentu kekecewaan tim Among Us terhadap mode “Impostor” Fortnite bisa kita maklumi. Namun apa daya, yang satu tim indie, yang satu raksasa game.