Pada tanggal 6 Januari 2021, Intel memperkenalkan RealSense ID, sebuah teknologi pengenalan wajah yang memanfaatkan active depth sensor dengan dukungan neural network.
Saat ini, pengenalan wajah menjadi salah satu sistem otentikasi biometrik untuk mengakses sebuah perangkat. Kita sudah melihatnya di berbagai perangkat, seperti di smartphone dan laptop.
Sebagai contoh, Apple menerapkan sistem Face ID di iPhone. Selain itu, ada pula Windows Hello yang hadir di sistem operasi Windows 10 di komputer atau laptop.
Teknologi Pengenalan Wajah Intel
Intel menganggap teknologi pengenalan wajah sebagai salah satu sistem otentikasi yang penting. Mereka menyebutkan kalau berbagai industri membutuhkan tingkat akurasi keamanan yang lebih tinggi. Misalnya di bidang keuangan dan kesehatan.
Intel RealSense ID combines purpose-built hardware and software with a dedicated neural network designed to deliver a secure facial authentication platform that users can trust.
Sagi Ben Moshe, Intel corporate vice president and general manager of Emerging Growth and Incubation
Tantangan untuk teknologi pengenalan wajah ini tentu ada di usaha berbagai orang mengelabui sistem kamera. Sebagai contoh dengan memakai foto, video, atau topeng (dengan wajah orang lain).
Untuk itulah Intel mengembangkan RealSense ID dengan sensor kedalaman khusus beserta chipset khusus pula yang mendukung pengolahan data terenkripsi secara cepat.
Dalam penerapan teknologi ini secara umum, Intel punya sedikit keunggulan dibanding Apple yang juga memanfaatkan kamera khusus. Sistem Face ID dari Apple hanya tersedia pada perangkat di ekosistem Apple. Sedangkan Intel memiliki akses ke berbagai perangkat lain yang lebih luas.
Intel pun berniat membawa teknologi pengenalan wajah RealSense ID ke berbagai perangkat. Misalnya smart lock, perangkat pendukung penjualan (point of sale), ATM, kios, dll. Bukan tidak mungkin nantinya kita bayar listrik dengan setor muka.