Ketika berbincang soal handphone Android, RAM adalah hal yang paling sering dibicarakan. Mulai dari membeli: “Berapa sih RAM handphone-nya?”, sampai penggunaan sehari-hari: “Aduh, RAM Android-ku penuh. Aplikasi Android memory cleaner apa ya yang bagus buat membersihkan RAM?”
Pembicaraan semacam itu muncul karena banyaknya anggapan bahwa Android membutuhkan RAM besar. Sehingga kalau kita memiliki handphone Android dengan RAM pas-pasan, harus selalu membersihkan RAM dengan aplikasi memory cleaner. Namun benarkah seperti itu?
BACA: Cara Menggunakan SD Card Sebagai Memori Internal di Android
Memahami RAM Handphone Android
RAM atau Random Access Memory adalah salah satu perangkat komputer tempat menyimpan dan mengakses instruksi data yang sering digunakan. Instruksi data yang dimaksud di sini adalah aplikasi.
Jadi ketika kamu menggunakan aplikasi di handphone, aplikasi itu akan mengambil ruang di RAM. Konsekuensinya, setelah kita menggunakan handphone beberapa waktu, RAM bisa menjadi penuh dengan aplikasi. Ini adalah hal yang wajar.
Perlu diingat bahwa Android merupakan sistem operasi berbasis Linux dan Unix. Mirip seperti iOS dan macOS. Sistem ini memiliki fungsi pengaturan memory.
RAM yang penuh berarti kamu bisa menggunakan aplikasi dengan lebih cepat. Karena sistem operasi tidak perlu membuka aplikasi dari awal, tinggal mengaksesnya dari RAM. Saat RAM penuh, sistem operasi secara otomatis akan memeriksa. Kemudian akan menutup aplikasi yang tidak aktif paling lama.
Ibaratnya seperti lemari penyimpanan makanan di belakang kasir restoran cepat saji. Ketika kamu memesan, petugas bisa mengambil ayam atau burger dengan cepat dari sana. Kamu tinggal membayar dan menikmati makanan.
BACA: Cara Mengatur Default App di Android 6.0 Marshmallow
Membersihkan RAM secara manual tidak dianjurkan
Begitulah. Membersihkan RAM Android secara manual hanyalah mitos.
Mungkin kamu sering membuka tampilan app switcher dan menutup semua aplikasi sekaligus. Hal ini justru mengacaukan sistem pengaturan memory Android. Bukan membantu mempercepat kinerja Android.
Begitupun kalau kamu menggunakan aplikasi memory cleaner. Ketika kamu menggunakannya, aplikasi ini akan menutup proses pengaturan memory di latar belakang. Sehingga kamu harus membuka aplikasi dari awal. Prosesnya justru lebih lama daripada kalau kamu membiarkan RAM penuh.
Bahkan beberapa aplikasi memory cleaner pun tetap mengalah dan membiarkan sistem Android yang mengatur penggunaan RAM.
Kembali ke analogi restoran cepat saji. Ketika lemari di belakang kasir kosong (tidak ada ayam goreng, burger, dll) saat kamu memesan makanan, kamu harus menunggu makanan selesai diolah di dapur dan diantar ke depan. Lebih lama, dan membuat antrian lebih panjang.
BACA: 5 Hal yang Layak Dilakukan Sebelum Menjual Handphone
Perlukah Membersihkan RAM Android?
Secara umum, kamu tidak perlu membersihkan RAM handphone Android-mu. Namun mungkin ada kalanya hal itu perlu dilakukan.
Kamu perlu membersihkan aplikasi dari RAM kalau aplikasi tersebut mendapat kendala alias error. Misalnya crash yang menyebabkan loading terus atau berhenti bekerja.
Namun alih-alih membersihkan semua aplikasi dari RAM, lebih baik kamu tutup aplikasi tersebut dari app switcher. Kalau perlu, buka Setelan > Memori > Memori yang digunakan oleh aplikasi. Dari situ kamu bisa membuka aplikasi yang bersangkutan, dan lihat detil informasinya. Kalau perlu, tekan ikon menu ︙dan pilih ‘Paksa berhenti‘.
Kamu juga bisa menutup aplikasi dari Setelan > Aplikasi > Nama aplikasi. Lalu tekan tombol ‘Paksa berhenti‘.
Cara paling aman untuk membersihkan memory adalah restart handphone.
Kalau kamu benar-benar kuatir dengan masalah RAM handphone Android-mu, lebih baik kamu memilih dengan cermat aplikasi apa saja yang kamu gunakan. Pertimbangkan apakah aplikasi tersebut bekerja terus menerus, memakan RAM, dan daya di baterai atau tidak.
Kebiasaan menggunakan aplikasi dengan cermat akan membuat kinerja handphone lebih efisien. Dengan demikian, handphone lebih awet dan kamu pun lebih bahagia. Dijamin!
