ROG Strix G13
ROG Strix G13
ROG Strix G13

Twitter Uji Iklan “Tepat” di Balasan Tweet. Apa-Apaan Ini?

twitter phone.jpg.twimg .1920 e1628722076728
Avatar of Indri
Indri Penulis

Twitter kabarnya sedang melakukan uji coba iklan di balasan tweet. Waduh, bakal jadi seperti apa nih? Mengganggu obrolan nggak ya?

Keberadaan iklan di dalam media sosial bukan lagi hal yang mengejutkan. Nggak Facebook, Instagram, TikTok, sampai Twitter, semuanya dipenuhi iklan (tapi ya mau gimana lagi, itu salah satu sumber pendapatan mereka).

Bicara soal iklan di media sosial, baru-baru ini ada gosip baru dari salah satu raksasa media sosial nih, tepatnya dari Twitter.

Jadi Twitter saat ini kabarnya tengah menguji coba posisi baru iklan. Namun sayangnya posisi iklan yang jadi incaran Twitter sepertinya nggak bakal direstui pengguna deh.

Menurut Revenue Product Lead Twitter, ProBruce Falck, format iklan baru saat ini tengah diuji coba di aplikasi Twitter Android dan iOS. Buat yang kebagian uji coba, kamu bakal melihat iklan Twitter di balasan pertama, ketiga atau kedelapan dari sebuah tweet.

Belum jelas apakah nanti dalam setiap balasan tweet bakal menampilkan lebih dari satu iklan (seperti yang ada diuji coba saat ini) atau tidak. Karena bisa jadi Twitter saat ini sedang mencari ‘posisi mana’ yang tepat untuk menaruh iklan mereka (jadi nanti hasilnya akhirnya bisa di balasan pertama, ketiga, atau cuma kedelapan).

Tapi mau di mana pun tempatnya, kalau posisi iklan ada di dalam balasan tweet, kok menurut saya rasanya agak ‘mengganggu’ ya. Kamu merasa seperti itu juga nggah sih?

Misalnya ada sebuah tweet yang diposting oleh artis terkenal. Otomatis cuitan tersebut bakal mendapat banyak balasan dong (bahkan mungkin bisa ribuan lebih). Coba bayangkan kalau di sela-sela balasan ada iklan Twitter? Apa nggak mengganggu konsentrasi tuh?

Saya yakin mayoritas pengguna Twitter nggak bakal suka posisi iklan yang semacam ini. Bagaimana pun juga mayoritas pengguna tetap ingin percakapan apa pun yang dibaca bebas iklan. Toh sekarang Twitter juga sudah dipenuhi iklan. Masa iya masih mau menambah iklan ke dalam percakapan.