Twitter memperluas versi beta dari “Safety Mode.” Fitur tersebut disebut-sebut bisa otomatis memblokir akun-akun yang berbahaya.
Sebelum diperluas ke lebih banyak pengguna, Twitter telah menguji coba fitur Safety Mode dalam beta pertama selama 4 bulan. Uji coba dilakukan pada 750 pengguna beta.
Setelah melewati masa uji coba yang pertama, kini Twitter mengumumkan kalau fitur Safety Mode akan dirilis ke lebih banyak pengguna. Dilansir dari The Verge, untuk sementara ini Safety Mode baru diperluas ke 50% pengguna Twitter di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Irlandia dan Selandia Baru.
“Sejak peluncuran awal Safety Mode beta pada bulan September, kami telah mengetahui jika beberapa orang menginginkan bantuan untuk mengindentifikasi interaksi yang tidak diinginkan,” kata Britt, juru bicara Twitter.
“Untuk alasan tersebut, teknologi kami sekarang akan secara proaktif mengidentifikasi balasan yang berpotensi berbahaya atau tidak diinginkan, serta meminta pengguna versi beta untuk mengaktifkan Safety Mode. Pembaruan ini akan semakin mengurangi beban orang-orang yang berurusan dengan interaksi yang tak diinginkan,” lanjutnya.
Pertanyaannya, apa gunanya fitur Safety Mode? Jadi Safety Mode pada dasarnya adalah pemblokiran otomatis dalam skala besar, yang dilakukan berdasarkan deteksi sistem otomatis.
Seperti yang bisa kamu lihat pada gambar di atas, fitur Safety Mode bisa ditemukan dalam opsi menu “Privacy and Safety.” Setelah pengguna mengklik opsi “Safety Mode,” mereka akan melihat penjelasan singkat soal cara kerja fitur tersebut.
Sesuai keterangannya, Safety Mode akan otomatis memblokir akun yang berpotensi ‘bermasalah’ selama 7 hari. Nah pertanyaannya, seperti apa akun yang dinilai bermasalah oleh Twitter?
Akun bermasalah dalam konteks ini ada beberapa macam. Seperti akun yang menggunakan bahasa berpotensi membahayakan (berisi ujaran kebencian, mengintimidasi, berisi ancaman, dll), akun spam, atau akun yang me-mention akunmu di postingan kontroversial.
Fitur Safety Mode kedepannya bisa membantu mengurangi pelecehan/perundungan di platform. Walau begitu, belum diketahui kapan fitur ini akan diluncurkan secara publik tanpa embel-embel ‘beta.’
