Apa kamu termasuk orang yang suka membuat tabel untuk mengatur data di Microsoft Excel? Kalau iya, mungkin aplikasi Airtable ini akan cukup menarik buat kamu. Karena di Airtable mengatur data bisa dilakukan dengan lebih mudah, dan dengan tampilan yang lebih indah.
Yang membedakan dengan aplikasi pengolah data seperti Excel adalah fungsi Airtable lebih untuk melakukan organisasi data. Bukan mengolah angka (walaupun bisa).
Sebagai contoh kalau kamu merencanakan pernikahan dan ingin membuat daftar tamu, checklist keperluan lokasi, dll. Contoh lain adalah kalau kamu mau memproduksi film, dan ingin mendata keperluan artistik, kostum, dll. Bisa juga sekedar untuk membuat katalog koleksi buku.
Baca juga: Berbagai Aplikasi Office Suite untuk Mengedit Dokumen
Fitur Airtable
Ada beberapa poin fitur yang layak disebut.
- Membuat dan mengatur berbagai database sesuai kategori.
- Kolaborasi dengan teman atau tim.
- Konten unik (gambar, checklist, dropdown, dll) di tiap kolom tabel.
- Pengelompokan berdasar kolom tertentu.
- Integrasi kolom dengan tabel.
- Pilihan tambilan sesuai kategori tabel, seperti tabel biasa, galeri, kalender, kanban, dll.
Ketika hendak mulai membuat database, kita bisa memilih dari template, mulai dari nol, atau import dari lembar kerja lain. Untuk template, Airtable menyediakan banyak pilihan. Kita juga bisa memilih ikon atau warna sesuai isi database tersebut atau sesuka kita. Ini akan memudahkan mengenali proyek apa yang sedang dikerjakan.
Konten unik di tiap kolom adalah kekuatan lain dari Airtable. Memang di Excel pun kita bisa memasukkan berbagai konten. Tapi memasukkan gambar, checklist, atau apapun di dalam membuat tabel sangat mudah dilakukan. Kita juga tidak perlu takut dengan format tabel yang tiba-tiba berubah.
Pengelompokkan berdasar kolom tertentu dan menghubungkan sebuah kolom dengan tabel lain juga merupakan fitur yang menarik. Selain mudah dilakukan, fitur ini sangat berguna kalau kamu bekerja dengan berbagai subyek dalam sebuah proyek. Apalagi, dengan hal ini kamu bisa melakukan cek data dengan gampang.
Pilihan tampilan lembar kerja di Airtable juga tidak kalah berguna. Selain dalam bentuk tabel biasa, kita bisa melihatnya dalam bentuk galeri, atau dalam bentuk kalender. Tergantung lembar kerja apa yang kita susun dan bagaimana kita akan menggunakannya.
Keuntungan lain menggunakan Airtable adalah aplikasinya tersedia di platform pada umumnya. Baik Windows (Desktop), Mac, Android atau iOS. Jadi, kamu tetap bisa mengaksesnya di manapun dan kapan pun.
Baca juga: Visme: Membuat Presentasi dan Infografis dengan Mudah
Tampilan Airtable
Biasanya, sebuah aplikasi pengolah data cenderung memiliki tampilan yang “rumit”. Berbagai fungsi dan tombol berserakan di bagian menu. Tapi kerumitan itu berkurang banyak di Airtable.
Airtable termasuk sebagai aplikasi yang menyembunyikan berbagai fungsinya secara cerdas. Istilahnya seperti pisau lipat. Alih-alih membeberkan semua tools di bagian atas, aplikasi ini meletakkannya di tempat yang berhubungan dengan fungsi tersebut.
Memang kelemahannya adalah kita tidak segera mengetahui kalau ada sebuah fitur di sana. Tapi di era digital, beberapa logika penggunaan aplikasi sudah cukup tertanam di benak kita. Jadi saya pikir tidak cukup susah mencarinya.
Dari segi tampilan, salah satu yang layak diberi pujian adalah perbedaan tampilan antara desktop dan mobile. Di aplikasi mobile, misalnya Airtable di Android, lembar kerja tidak muncul dalam bentuk tabel dengan kotak dan huruf kecil-kecil (yang tiap digeser sering bisa mengubah isinya).
Tampilannya hadir dalam bentuk kartu (card). Tiap kartu akan menunjukkan isi tabel yang kita pilih (prioritaskan). Kalau ingin melihat lebih detil, tinggal tap dan masuk ke halaman isi.
Yah, mungkin kamu tetap ingin melihat data dalam bentuk tabel karena sudah terbiasa. Tapi coba bandingkan, mana yang lebih nyaman dilihat dan digunakan. Tabel dengan kotak dan huruf kecil, atau bentuk kartu seperti ini?
Pengalaman Penggunaan
Secara jujur saya akan mengatakan kalau saya belum menggunakan semua fungsi yang ada di Airtable. Kalau mau membahas setiap detilnya, artikel ini pun akan jadi terlalu panjang.
Namun sebagai aplikasi pengolah data, sejauh yang saya coba, Airtable sangat nyaman digunakan. Di samping cara membuat tabel yang mudah, fitur favorit saya adalah bisa mengelompokkan data berdasar kolom tertentu.
Salah saya hal yang saya coba adalah membuat katalog ebook. Dengan memanfaatkan Calibre untuk mengekspor katalog dalam file CSV, saya bisa langsung mengimpornya. Airtable langsung membuat tabel berdasarkan informasi yang ada.
Proses editing untuk sesuai keinginan saya juga tidak terlalu banyak dilakukan. Dalam waktu singkat, 250+ ebook bisa dikatalogkan dengan baik. Saya pun bisa melihatnya baik berasarkan seri buku (misalnya Harry Potter), atau pengarang (J.K. Rowling).
Sebagai orang yang pernah juga berkecimpung di produksi film, saya juga bisa melihat bagaimana Airtable akan membantu membuat tabel produksi. Mulai dari daftar shot, crew, pemeran, properties, wardrobes, dll.
Baca juga: 5 Aplikasi Ebook Android Terbaik Saat Ini
Seperti sudah saya sebut di atas, aplikasi Airtable tersedia di berbagai platform. Di Mac, untuk Mac OS X 10.9 ke atas dan macOS. Di Windows untuk Windows 7 (64-bit) ke atas. Untuk iPhone dan iPad dengan iOS 8 ke atas. Juga di Android dengan versi 4.4 ke atas.