ROG Strix G13
ROG Strix G13
ROG Strix G13

Inilah 5 Alasan Film Horor Jarang Memenangkan Piala Oscar

Inilah 5 Alasan Film Horor Jarang Memenangkan Piala Oscar
Avatar of Indri
Indri Penulis

Bagi banyak sineas di dunia, dapat ikut serta dalam nominasi bergengsi Academy Awards, dengan piala Oscar tentunya menjadi pencapaian yang sangat luar biasa.

Selama ini telah banyak jenis film yang masuk nominasi piala Oscar. Dan baru-baru ini yang berhasil mencatat sejarah adalah film superhero.

Yup, film Black Panther besutan Kevin Feige yang pertama mencatat sejarah, sebagai film superhero pertama yang berhasil masuk nominasi ‘Best Picture’ di ajang bergengsi tersebut.

Meski berbagai jenis film sudah pernah masuk ke dalam ajang bergengsi ini, namun berkaca di tahun 2018, tidak ada satu pun film horor yang berhasil masuk dalam nominasi tersebut.

Film horor yang pernah memenangkan piala Oscar adalah The Silence of the Lambs (1991). Film tersebut berhasil membawa pulang 5 piala sekaligus. Namun hal itu terjadi hampir 30 tahun yang lalu.

Sebelum itu juga ada film Dr. Jekyll and Miter Hyde (1931), menjadi film horor pertama yang berhasil masuk di empat nominasi Oscar. Sementara itu film horor yang baru-baru ini memenangkan piala Oscar adalah Get Out (2017).

Film horor memang punya cita rasa tersendiri. Meskipun mempunyai banyak penggemar, namun hal tersebut belum cukup mengantarkan mereka menuju ke ajang penghargaan bergengsi.

Berikut ini beberapa alasan film horor jarang memenangkan piala Oscar:

Inilah 5 Alasan Film Horor Jarang Memenangkan Piala Oscar
Sumber Gambar : BookMyShow

Banyaknya Formula Klise

Jika kalian termasuk orang yang sering menonton film horor, tentu sudah paham apabila terdapat beberapa tipe adegan yang sering diulang-ulang.

Adegan yang sering diulang tersebut justru menjadi klise. Bukannya membuat penonton takut, namun karena formula yang sama akhirnya tidak ada hal yang orisinal.

Dan tidak peduli bagaimana wujud seram dari hantu di film tersebut, seberapa mengerikan kutukan yang dialami karakternya, jika tidak ada adegan orisinal, maka film tersebut tidak akan bisa menarik minat para kritikus.

Penuh Adegan Sadis

Terdapat pandangan bahwa film horor tidak begitu dianggap oleh para anggota Academy. Hal ini disebabkan oleh adegan kekerasan yang ada di dalamnya.

Walaupun selama ini banyak film R-rates yang dilirik oleh anggota Academy dan berhasil masuk nominasi Oscar, namun beberapa film horor serupa sering tidak mendapat tempat.

Tidak Lebih dari Film dengan Jump-Scare

Memang tidak sedikit film horor yang dianggap murahan. Hal ini karena jumlah jump-scare yang mereka hadirkan terlalu banyak. Namun bagaimanapun juga, justru itulah ciri khas dari film horor.

Tapi juga tidak bisa dipungkiri apabila kebanyakan film horor terlalu bergantung dengan jump-scare. Hal ini selalu mereka gunakan demi bisa mengagetkan penonton.

Karena terlalu banyak menghadirkan jump-scare, mereka jadi lupa dengan cerita yang disajikan, ide yang orisinal, hingga akting yang mantap. Akhirnya, film horor sering dipandang sebagai kumpulan jump-scare dan tidak memiliki cerita.

Para Anggota Academy Lebih Suka Drama

Ini hanyalah spekulasi, sebab kita dapat melihat berbagai film bertema drama yang berhasil memenangkan piala Oscar, terlebih film-film tersebut masuk kedalam kategori bergengsi.

Tidak hanya itu, hampir semua nominasi dipenuhi dengan film-film bertema drama. Baik itu tema dengan latar keluarga, percintaan, pencarian jati diri, sejarah maupun biografi, hingga peperangan.

“Hanya” Film Horor

Sepopuler apapun suatu film horor, rupanya mereka masih terkalahkan dengan film aksi dan drama. Khususnya untuk film-film Hollywood, Amerika Serikat.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Statista, tema film thriller dan horor ada diurutan lima dan enam. Di Amerika Serikat, justru film dengan tema petualangan, aksi serta drama adalah yang paling populer. Ketiga tema itu selalu masuk dalam 3 besar.

Kemudian posisi keempat ditempati oleh film komedi. Baru posisi kelima dan keenam ditempati oleh film thriller dan horor.

Walau sudah ada beberapa film yang berhasil mendapat respon positif dari kritikus, namun film horor tetap saja dianggap sebagai, ‘hanya film horor.’ Tidak ada kritikus yang mau memandang serius film horor. Dan hal ini mungkin terjadi juga kepada para anggota Academy.