Ingat Path? Kini hadir lagi sebuah aplikasi media sosial baru dengan konsep seperti Path yang bernama HalloApp. Pertanyaannya, bisakah media sosial baru ini menerobos di sela raksasa seperti TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter?
Path merupakan aplikasi media sosial yang bersifat pribadi. Kita hanya akan terhubung dengan orang dekat, seperti keluarga, teman, dll. Jadi hubungan yang ada lebih nyata, tidak seperti di media sosial umumnya yang mengijinkan orang asing berhubungan dengan kita.
HalloApp, yang dibuat oleh mantan pegawai WhatsApp, membawa misi serupa. Kamu hanya akan terhubung dengan orang nyata dan orang yang kamu inginkan. Jadi tidak ada orang asing yang tahu-tahu follow, hanya untuk mem-bully kamu.
Hubungan ini terjadi berdasar nomor telepon. Si pembuat aplikasi berasumsi bahwa kalau kamu punya nomor telepon seseorang, maka ia merupakan seseorang yang relatif dekat dan penting.
Penampilan aplikasi ini nampak seperti gabungan Instagram dengan WhatsApp. Ada lini masa untuk konten, dan ada juga halaman untuk obrolan grup dan personal. Kita bisa memberi komentar atau membalas konten dari orang yang ada di lingkaran kita.
Sejauh ini, kita baru bisa membuat konten berupa teks dan foto atau video dari kamera atau dari galeri. Yah, dari sisi media sosial belum seperti fitur berbagi aktivitas Path seperti sedang mendengar musik, menonton film, baca buku, atau lagi nongkrong di mana.
Kalau ada fitur seperti itu, mungkin lebih menarik lagi. Tapi toh aplikasi ini masih baru. Penambahan berbagai fitur sangat mungkin terjadi.
Akan tetapi, kini media sosial identik dengan popularitas. Menjadi influencer adalah idaman banyak orang. Konsep media sosial pribadi terbukti gagal. Path pun surut dan sirna.
Dengan begitu, HalloApp pun menghadapi pertanyaan yang sama. Walau media sosial pribadi lebih terasa aman dan nyaman, bisakah aplikasi ini mendapat banyak pengguna?
Nah, kalau kalian penasaran dengan aplikasi media sosial yang mengusung konsep seperti Path ini, silakan coba sendiri.
