Sekelompok hacker dikabarkan berhasil menyusup ke server NoxPlayer dan menebar malware. Untuk kamu yang memakai aplikasi emulator Android itu harap berhari-hati.
NoxPlayer merupakan salah satu aplikasi emulator Android yang populer. Bersaing dengan BlueStacks, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi Android di komputer Windows atau Mac.
Laporan dari firma keamanan ESET menyebutkan kalau sekelompok hacker berhasil menyerang BigNox (perusahaan yang membuat NoxPlayer) dan mengakses salah satu API resmi dan juga file-hosting server Nox. Kemudian mereka menyusupi malware pada mekanisme update aplikasi tersebut.
Berdasar telemetri ESET, indikasi kebobolan ini muncul pada bulan September 2020, sampai ada aktivitas berbahaya di bulan Januari 2021.
Uniknya ESET juga menyatakan kalau NoxPlayer yang disusupi malware ini baru muncul di 5 korban yang terletak di Taiwan, Hong Kong, dan Sri Langka. Sejauh ini indikasi menunjukkan kalau serangan itu merujuk pada kelompok pengguna tertentu dan baru sebatas pelacakan.
BigNox sendiri awalnya menolak kalau sudah diretas. Namun BigNox saat ini bekerja sama dengan ESET untuk menyelidiki pembobolan ini lebih lanjut.
Berdasar penyelidikan mereka, ESET menemukan kalau serangan ini berhubungan dengan sekelompok hacker yang mereka sebut sebagai “Stellera” secara internal. Hubungan tersebut nampak dari kemiripan pada malware lain yang sebelumnya menyerang Myanmar pada tahun 2018 dan Hong Kong pada tahun 2020.
Jadi, sekali lagi, kamu yang menggunakan NoxPlayer di komputer untuk bermain game Android boleh berhati-hati. Terutama kalau mendapat pemberitahuan pembaruan.