Kehebohan terjadi ketika terdengar kabar kalau Apple dan Rusia mulai blokir Telegram. Sebenarnya ada apa di balik permasalahan ini?
Pengguna Apple tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Mengingat perangkatnya seperti iPhone dan juga MacBook yang memiliki kualitas dan fitur yang bagus membuat banyak orang senang menggunakan produk dari perusahaan ini.
Sayangnya beberapa orang merasa bahwa ada masalah ketika mereka menggunakan aplikasi terbaru Telegram, terutama untuk platform iOS.
Telegram merupakan aplikasi chat layaknya WhatsApp dan Line dengan fitur tersendiri. Selain itu, Telegram memiliki kelebihan seperti kuota pengguna yang sangat besar serta grup yang berisikan banyak anggota melebihi 100 orang. Untuk kalian yang ingin mengadakan meeting online dengan peserta yang sangat banyak, Telegram bisa jadi solusi yang tepat.

Sayangnya baru-baru ini tersiar info bahwa Apple mulai bermusuhan dengan aplikasi berlogo pesawat kertas ini. Aplikasi Telegram semakin tidak didukung oleh Apple, setelah sebelumnya terjadi masalah bahwa Apple diminta khusus oleh Rusia untuk melakukan blokir aplikasi Telegram dari Appstore, akhirnya perusahaan Apple menanggapinya.
Tidak total, Apple hanya akan memblokir Telegram di toko aplikasi App Store sehingga anda tidak bisa update atau memperbaharui versi Telegram saja. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh CEO Telegram langsung Pavel Durov, melalui Channel Telegramnya yang bernama “Durov Channel”.
Dampak yang akan anda rasakan jika tidak menggunakan versi terbaru maka tidak adanya fitur stiker yang tidak berfungsi baik pada iOS 11.4 yang baru saja dirilis. Bahkan setelah diperbaiki tetap saja ada masalah yang terjadi pada bulan Mei 2018 kemarin.
Rusia dan Telegram Semakin Berselisih

Durov kembali menjelaskan Apple telah mencegah Telegram memperbaiki aplikasi iOS-nya secara global sejak pihak Rusia memerintahkan Apple untuk menghapuskan Telegram dari semua App Store. Durov kembali menjelaskan bahwa Rusia memang melarang penggunaan layanan di negaranya sejak April lantaran pihak Telegram menolak untuk menyediakan deskripsi komunikasi seluruh pengguna.
Telegram juga menjelaskan bahwa perusahaannya melakukan hal tersebut hanya untuk melindungi privasi yang dimiliki oleh pelanggan. Telegram sangat menyayangkan Apple tidak berada di pihak yang sama dengan perusahaannya. Mengingat kerjasama ini bisa memberikan kelebihan dan manfaat yang banyak.
Namun tampaknya negara yang sedang menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk kategori Sepakbola ini tidak ingin berkembang dan juga mendapatkan keuntungan bersama dengan menggunakan Telegram.
Sudah beberapa bulan lalu, pemerintah Rusia melalui Roskomnadzor sebagai Lembaga Nasional yang bertanggung jawab khusus untuk bidang komunikasi dan media massa sudah melakukan berbagai cara untuk menghapus aplikasi milik Pavel Durov.
Jika digambarkan memang tidak sepenuhnya salah Apple namun ada campur andil dari pemerintah Rusia.
Pavel Durov Sudah Menjadi Anak Tiri

Semenjak menorehkan prestasi dengan populernya Telegram di kancah internasional tidak membuat Pavel disayang oleh Rusia. Faktanya setelah hasil karyanya diblokir, ia seakan menjadi anak tiri di negeri sendiri. Rusia memang menawarkan kerjasama berupa pembukaan akses ke akun pribadi pengguna Telegram. Karena merasa dengan karya anak bangsa maka Rusia bisa menerapkan aturannya.
Sayangnya Pavel tetaplah seorang CEO yang memiliki prinsip dan aturan sendiri terhadap karyanya. Ia tidak ingin para penggunanya merasa kecewa dengan Telegram saat digunakan karena kebocoran privasi yang tidak seharusnya. Untuk itu sampai sekarang Telegram, Rusia maupun Apple rasanya sudah tidak bisa disatukan.
Sedangkan untuk di negara lain, masih bisa digunakan fitur Telegram khususnya kalian pengguna Android.