Penyimpanan (biasa disebut Hard Drive atau Drive) di komputer lama-kelamaan pasti akan mati. Untuk mengetahui kapan waktunya, kalian bisa baca cara memeriksa kesehatan HDD dan SSD berikut ini.
Apakah drive kalian akhir-akhir ini bekerja tidak seperti biasa dan mengeluarkan suara aneh? Misalnya suara ‘klik klik’ atau bunyi melengking?
Kalau iya, mungkin sudah saatnya drive kalian pensiun. Tapi tenang, hal ini bisa dihindari kalau kalian rajin memeriksa kesehatan drive. Lalu bagaimana cara memeriksa kesehatan HDD dan SSD?
BTW, mungkin ada baiknya kalian baca juga artikel bagaimana membedakan HDD dan SSD.
Cara Memeriksa Kesehatan Hard Drive
Mayoritas drive modern telah memiliki fitur SMART (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology). Fitur ini akan memantau atribut drive yang berbeda untuk mendeteksi elemen yang rusak.
Fitur ini sangat bermanfaat. Sayangnya, mungkin sebagian besar pengguna belum mengetahui fitur SMART. Kalau dipakai secara berkala, kalian bisa mengetahui kondisi drive dan siap menggantinya sebelum mati total.
Cek SMART Drive Via Windows
Di Windows, kalian bisa memeriksa status SMART drive dari Command Prompt.
- Klik kanan menu ‘Start > Run.’
- Setelah itu ketik ‘cmd.’
- Tekan tombol ‘Enter.’
- Ketik perintah ‘wmic diskdrive get model,status’.
Selanjutnya akan muncul ‘Pred Fail’ apabila hard drive kalian sudah mati. Kalau kondisi drive kalian masih sehat, maka pesan yang muncul adalah ‘OK.’
Cek SMART Drive Via Mac
Di Mac, kalian bisa memeriksa status SMART dengan membuka Disk Utility from, Application atau mengklik drive dan lihatlah ‘SMART Status’ di kiri bawah. Fitur ini akan menampilkan pesan ‘Verified’ atau ‘Failing.’
Lihat Informasi SMART Lebih Detail
SMART memang bisa memberikan info kesehatan drive dengan cepat. Tapi cara di atas hanya untuk memeriksa informasi dasarnya.
Info di atas belum bisa dijadikan acuan yang sebenarnya. Bisa jadi hard drive sudah mengalami masalah, tapi status dasar di SMART masih baik-baik saja. Makanya, kalian perlu melihatnya lebih detail.
Untuk melihat info lebih detail, kalian bisa mengunduh CrystalDiskInfo untuk Windows (gratis), dan DriveDX untuk macOS ($20 dengan uji coba gratis).
Kedua aplikasi di atas akan menawarkan informasi SMART yang lebih rinci. Alih-alih mengatakan drive kalian ‘OK’ atau ‘Bad,’ aplikasi CrystalDiskInfo dan DriveDX punya label perantara seperti ‘Caution’ dan ‘Warning.’
Kedua label di atas berlaku untuk HDD dan SSD yang sudah mulai rusak. Walau rusak, tapi item ini belum sampai di ambang kematian.
Label ‘Caution’ biasanya mengajak kalian untuk lebih waspada. Saat label ini muncul, kalian bisa mulai mencadangkan drive dan segera menggantinya.
Kalau masih ingin informasi lebih akurat soal kesehatan hard drive, masih ada cara lain. Kalian bisa periksa situs web pabrikan hard drive.
Seperti Seagate punya SeaTools untuk hard disk-nya. Western Digital punya Data LifeGuard Diagnostic untuk hard drive, dan Samsung ada Samsung Magician untuk SSD-nya.
Bagaimana Kalau Hard Drive Mati (atau Hampir Mati)?
Drive dengan status ‘Caution’ atau ‘Pred Fail’ belum tentu mati besok. Mereka biasanya masih bisa bertahan selama satu atau dua bulan, atau langsung mati seminggu kemudian.
Tapi karena sudah mendapat peringatan seperti itu, maka siap-siaplah. Kalian harus mulai mencadangkan semua file (terutama yang penting) sebelum drive mati.
Namun kalau tidak punya waktu mencadangkan drive, colokkan saja drive eksternal. Lalu salin file terpenting kalian ke dalamnya. Misal seperti foto keluarga, dokumen kerja, dll.
Kalau hard drive kalian benar-benar sudah berhenti bekerja, semuanya akan lebih sulit. Kalian bisa masukkan drive ke dalam freezer. Diamkan selama beberapa menit atau jam. Fungsinya yakni untuk menghapus semua file kalian.
Jika tidak berhasil, satu-satunya jalan adalah memakai layanan pemulihan data seperti DriveSavers. Tapi kalian harus merogoh kocek sekitar $1.000 atau lebih. Saran saya, langkah terakhir ini lebih baik hanya dilakukan untuk menyelamatkan file penting saja.