TikTok resmi meluncurkan fitur cek fakta. Fitur ini akan memperingatkan pengguna, saat mereka membagikan video berisi informasi ‘ngawur.’
Fitur pengecekan fakta saat ini telah menjadi fokus utama bagi sebagian besar perusahaan media sosial. Katakanlah seperti Twitter (Birdwatch) dan Facebook yang telah meluncurkan fitur pengecekan fakta.
Sekarang TikTok juga tidak mau ketinggalan. Untuk menghindari maraknya video menyesatkan di platform-nya, TikTok sekarang menghadirkan fitur cek fakta. Seperti apa fitur ini?
Cara Kerja Fitur Cek Fakta TikTok
Cara kerja fitur ini adalah dengan memunculkan sebuah prompt baru yang akan memperingatkan pengguna (penonton video). Prompt ini muncul ketika penonton akan membagikan ‘konten yang tidak berdasar (dicurigai menyesatkan)’ ke pada orang lain.
Peringatan ini akan muncul di konten video yang belum dikonfirmasi oleh platform pengecekan fakta rekanan TikTok. Seperti PoliFact, Lead Stories dan SciVerify.
Jadi kesimpulannya, prompt ini akan terus muncul di video. Kecuali jika tim penilai fakta sudah mengumumkan pendapat akhir mereka.
Meski video dilabeli prompt peringatan, tapi penonton tetap bisa membagikan video seperti biasa. Tapi TikTok menjelaskan, tujuan dari prompt ini adalah agar pengguna berpikir dua kali sebelum membagikannya.
“Jika penonton mencoba membagikan video yang ditandai, mereka akan melihat pesan yang mengingatkan bahwa video itu telah ditandai sebagai konten yang belum diverifikasi,” kata TikTok (via GSMArena).
“Bisa dibilang ini adalah jeda untuk pengguna agar mempertimbangkan langkah mereka selanjutnya. Apakah mereka ingin ‘membatalkan’ atau ‘tetap berbagi’,” lanjutnya.
Kejadian lain terjadi para si kreator alias pembuat video. Kreator juga akan mendapatkan peringatan dari TikTok apabila konten mereka ditandai ‘belum diverifikasi.’ Video tersebut juga tidak akan diizinkan tampil di feed For You (halaman landing aplikasi).
Berdasarkan pengujian beta sebelumnya, TikTok mengklaim jika pengguna membagikan konten menyesatkan 24% lebih sedikit. Kemudian jumlah suka pada video yang ditandai juga turun hingga 7%.
Sebenarnya keberadaan prompt peringatan agak mengganggu tampilan sih. Tapi di sisi lain prompt ini dapat memperingatkan kita agar berpikir dua kali sebelum bertindak.
Sebab sudah ada banyak kasus, di mana pengguna menyebarkan video berisi informasi menyesatkan. Lalu ironisnya, orang-orang yang melihat video itu percaya dengan informasi sesat yang ada di dalamnya. Nah, bagaimana menurut kalian?