Zenbook 14 space edition
Zenbook 14 space edition
Zenbook 14 space edition

Foldable Phone: Gimmick atau Visi Masa Depan?

konsep foldable phone microsoft surface
Anom Penulis

Konsep foldable phone atau handphone lipat sering muncul di internet. Akhir-akhir ini sudah mulai bermunculan rumor, bukan sekedar konsep. Apakah handphone lipat ini memang akan jadi inovasi teknologi baru?

Bukan cerita baru kalau perusahaan di bidang teknologi berlomba-lomba melakukan inovasi. Apple berhasil merubah wajah handphone dengan iPhone. Ia juga mempopulerkan tablet (iPad) dan laptop super tipis (Macbook Air). Microsoft memperkenalkan laptop hybrid 2-in-1 (Surface, Surface Pro, Surface Book) dan mendefinisi ulang komputer All-in-One (Surface Studio). Amazon dan Google berlomba di Smart Home dengan speaker cerdas mereka.

Bukan pula cerita baru kalau smartphone adalah perangkat elektronik yang paling banyak digunakan saat ini. Sejak iPhone, belum ada lagi kisah inovasi yang benar-benar menggebrak. Dalam hal ini, smartphone dengan bentuk baru (Dulu iPhone menghapus keyboard fisik).

Ini membawa kita pada foldable phone.

Perkembangan Konsep Foldable Phone

Handphone lipat pun sebenarnya bukan cerita baru. Pada tahun 2000, Nokia merilis Nokia 9210 Communicator. Sebuah handphone yang kalau dibuka menjadi komputer kecil. Lengkap dengan keyboard QWERTY dan tuts panah. Handphone ini dulu populer di kalangan eksekutif. Konsep lipat ini pun terus dipertahankan oleh Nokia sampai era Nokia E7.

Di era layar sentuh, ketika hampir semua permukaan berupa kaca, konsep handphone lipat kembali menarik. Karena pertanyaannya adalah “Bagaimana kita melipat kaca?”. Yang lebih menarik, kelihatannya pertanyaan itu mulai bisa dijawab.

Beberapa waktu terakhir ini, beberapa perusahaan teknologi ternama diketahui mengajukan paten handphone lipat. Sejauh yang saya dapatkan, perusahaan itu adalah Microsoft, LG, Samsung, dan Apple.

Bocoran paten Microsoft menunjukkan beberapa buah konsep foldable phone. Tapi salah satunya menunjukkan handphone lipat yang kalau dibuka menjadi seperti tablet. Beberapa fans Windows kemudian merancang konsep 3D berdasarkan paten ini (salah satunya di foto di atas).

Baca Juga:  Ternyata Ini Dia Penyebab iPhone 14 Alami Penurunan Nilai Drastis
paten foldable phone microsoft
Bocoran paten foldable phone Microsoft

Bocoran paten LG menunjukkan hal serupa. Sebuah handphone lipat yang kalau dibuka menjadi sebentuk tablet. Yang sedikit berbeda, kelihatannya layar handphone lipat LG berada di bagian dalam.

paten handphone lipat LG
Bocoran paten handphone lipat LG

Bocoran paten Samsung menunjukkan konsep yang lebih beda lagi. Konsep handphone lipat Samsung lebih terlihat seperti flip phone. Tapi mungkin kali ini semua bagian dalamnya merupakan layar. Bukan seperti dulu, yang di atas layar, yang di bawah tuts keyboard fisik.

bocoran paten samsung
Bocoran paten Samsung

Bocoran paten Apple tidak menunjukkan gambar. Tapi deskripsinya menyatakan “Sebuah perangkat elektronik yang bisa memiliki bagian fleksibel yang membuat perangkat bisa dilipat. Perangkat yang bisa memiliki layar fleksibel.”.

Apakah Kita Butuh Foldable Phone?

Secara teori dan konsep, handphone lipat sangat menarik. Terutama bagian layar yang bisa ditekuk. Kalau kamu ingat, di CES 2018 LG juga menunjukkan konsep layar TV gulung.

Bagaimana dari sisi penggunaannya? Apakah benar-benar berguna? Mungkin kita baru bisa berandai-andai. Tapi saat ini sudah ada perangkat yang membantu kita membayangkan penggunaan handphone lipat.

zte axon m foldable phone
Handphone lipat ZTE Axon M

ZTE sudah membuat handphone lipat. Namanya ZTE Axon M. Ya, memang belum menggunakan layar yang bisa ditekuk. Tapi handphone ini bisa dilipat dan punya dua layar. Harganya sekitar $724.99.

Mari kita bayangkan sejenak. Apa yang bisa kamu lakukan dengan dua layar (atau dua layar yang jadi satu seperti di konsep)? Menonton video dengan mode tenda? Menjalankan dua aplikasi berjejer? Melakukan pekerjaan di handphone?

Sejauh yang saya bayangkan, saat ini keuntungannya belum banyak. Malah kelemahannya cukup terlihat. Handphone jadi lebih tebal, layar yang terlihat rentan (mudah patah), dan repot menggunakannya. Belum lagi kalau rusak. Berapa biaya reparasinya?

Bagaimana pun handphone dan tablet masih belum se-powerful laptop saat ini. Sisi praktis dari handphone menjadi nilai jual yang tidak bisa dibantah. Apalagi laptop semakin hari semakin tipis, semakin praktis, dan bisa diubah jadi tablet. Lengkap dengan layar sentuh dan penggunaan stylus.

konsep foldable phone microsoft surface phone
Konsep Microsoft Surface Phone karya David Breyer

Kalau pun di nanti handphone lipat (dengan layar ditekuk) memang menjadi kenyataan, penggunanya pun mungkin sangat spesifik. Misalnya mereka yang ingin bisa membuat sketsa di mana saja. Membawa foldable phone dengan stylus, cukup praktis untuk kebutuhan ini.

Baca Juga:  Samsung Pamer Engsel Layar 360 Derajat di Ponsel Foldable, Debut Tahun Ini?

Ya kecuali kalau tren dan gengsi bicara. Salah satu skenario yang cukup menarik adalah ketika Apple berhasil membuatnya populer. Perangkat ini pun bisa menjadi sebuah ikon gaya hidup.

Jadi, kalau kamu tanya pada saya soal handphone lipat, saya akan menjawab bahwa saat ini hal itu tidak terlalu fungsional. Bahkan bisa disebut gimmick. Tentu saja, opini ini berdasar kondisi dan perkembangan sejauh ini. Jika nanti di masa depan ada perkembangan yang cukup radikal, opini saya mungkin berubah.

Nah, sekarang giliran kamu. Kalau foldable phone jadi kenyataan dan sudah dipasarkan, apakah kamu berminat memilikinya? Untuk apa kamu memakainya?