Microsoft sedang mengembangkan sebuah sistem operasi baru yang disebut Windows 10X. Apa yang bisa kita ketahui soal sistem operasi itu sejauh ini?
Pada bulan Oktober 2019, Microsoft memperkenalkan sistem operasi Windows 10X dengan fokus perangkat berlayar ganda bersama dengan perkenalan Surface Neo. Namun pada bulan Mei 2020, Microsoft mengubah arah pengembangan sistem operasi itu ke layar tunggal seperti laptop biasa seiring ditundanya peluncuran Surface Neo.
Mengenal Windows 10X
Surface Neo merupakan perangkat yang menyerupai tablet dengan dua layar. Artinya akan lebih banyak dipakai dengan sistem sentuh, bukan dengan mouse atau keyboard. Perubahan pengembangan yang terjadi tentu memancing pertanyaan bakal seperti apa sistem operasi ini?
Apa itu Windows 10X?
Windows 10X merupakan versi lain yang lebih baru, dibangun dari ‘Windows Core OS,’ dan menawarkan pengalaman penggunaan yang lebih ringkas dan fleksibel. Sistem operasi ini tidak menggantikan Windows 10 dan hadir untuk perangkat tersendiri.
Sistem operasi Windows 10X tidak mendukung program berbasis Win32. Namun akan menjalankan Microsoft Edge, aplikasi UWP (Universal Windows Platform), dan aplikasi web. Jadi sifatnya lebih mirip Chrome OS dari Google.
Walau begitu, Microsoft sedang mengambangkan sistem container untuk memuat program konvensional. Dengan begitu program yang secara tradisional hadir di Windows bisa dipakai dengan daya lebih hemat.
Penampilan Baru Windows
Ditujukan untuk pemakaian yang lebih mudah, efisien dan lebih banyak bergerak secara online, penampilan Windows 10X pun lebih sederhana. Baik dari Start Menu, jendela aplikasi, sampai Action Center baru. Penampilannya cukup mirip dengan Chrome OS dari Google dengan sejumput nuansa iOS dari Apple.
Start Menu dan Taskbar
Berbeda dengan biasanya, Start Menu Windows 10X berada di tengah Taskbar, bersama beberapa aplikasi lain yang disematkan. Ketika kita membuka Start Menu, kita bisa melihat pembagian fungsi dari atas ke bawah, mulai dari kotak pencari, daftar aplikasi, dan berkas yang terakhir dibuka.
Action Center
Berbeda dengan Action Center di Windows 10 yang menampilkan bidang dari samping, Di sini Action Center muncul secara pop-up dari Taskbar. Fungsi setelan cepat berada di bagian paling bawah, sedangkan di atasnya terdapat fungsi kontrol untuk aplikasi dan notifikasi berada di paling atas.
Jendela Aplikasi
Perilaku yang berubah juga terjadi di jendela aplikasi. Kita tidak bisa bebas merubah ukuran jendela aplikasi seperti di Windows 10. Tombol untuk mengubah mode jendela (full screen atau tidak) yang biasanya ada di antara minimize dan menutup aplikasi juga tidak ada lagi.
File Explorer
Karena lebih bersandar pada pemakaian secara online, File Explorer di sistem operasi ini berpusat pada penyimpanan cloud OneDrive. Walau tetap menyimpan berkas di dalam perangkat, secara bawaan berkas juga akan mendapat sinkronisasi ke OneDrive.
Dukungan Gestur Tangan
Sebagai sistem operasi yang lebih ditujukan pada perangkat bergerak, Windows 10X memiliki dukungan gestur dan pena stylus yang lebih natural. Baik membuka Start Menu atau Action Center dari Tasbar, sampai masuk ke jendela multitasking dengan gerakan menggeser dari bingkai layar.
Kalau kamu ingin gambaran yang lebih jelas, kamu bisa melihat dua video di bawah ini. Keduanya menyajikan penggunaan dalam skenario yang berbeda.
Yang pertama dari Windows Central dengan fokus pada penggunaan yang lebih normal.
Video kedua dari XDeltaXForces untuk penggunaan yang lebih fokus pada gestur.