15 monyet dilaporkan tewas setelah praktik tanam chip ke otak yang dilakukan perusahaan Elon Musk, Neuralink. Seperti ini komentar mereka soal insiden itu.
Salah satu startup milik Elon Musk, Neuralink, tengah mengembangkan implan brain-computer interface (BCI), sebuah chip yang rencananya akan ditanam di otak manusia terutama orang lumpuh supaya mereka bisa berjalan lagi.
Untuk menguji coba teknologinya itu, Neuralink melakukan uji coba pada sekelompok monyet. Mereka sengaja menanam chip BCI ke otak monyet untuk menguji coba keberhasilannya.
Sayangnya percobaan tersebut justru menjadi mala petaka. Dilaporkan ada sekitar 15 monyet yang tewas karena percobaan tanam chip ke otak oleh startup Elon Mask tersebut.
Imbas dari kejadian tersebut, startup Neuralink langsung banjir kecaman dari banyak pihak, khususnya komunitas pecinta hewan. Mereka merasa bahwa Neuralink sengaja melakukan uji coba tidak manusiawi pada hewan.
Tanggapan Neuralink Atas Kontroversi Tanam Chip Otak
Dari sekian banyak pihak yang memprotes aktivitas penelitian Neuralink, Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) adalah yang paling tak terima dengan tindakan Neuralink. Mereka langsung bergerak cepat melayangkan komplain ke US Department of Agriculture.
Dalam komplainnya, PCRM mengatakan kalau penelitian yang dilakukan Neuralink menyebabkan penderitaan ekstrem di subjek eksperimennya (sekelompok monyet). Pasalnya ‘otak monyet dimutilasi dalam uji coba asal-asalan dan dibiarkan menderita sampai meninggal.’
PCRM sangat mengecam aktivitas penelitian yang dilakukan Neuralink dan mitranya. PCRM menganggap kalau Neuralink gagal memberikan perawatan cukup untuk monyet yang sekarat, memakai bahan berbahaya seperti BioGlue yang bisa merusak bagian otak monyet, serta gagal menjamin kebutuhan psikologis monyet setelah eksperimen.
Lalu bagaimana komentar dari Neuralink? Neuralink menyebut deskripsi yang dibeberkan oleh PCRM ‘sangat menyesatkan dan kekurangan konteks.’
Neuralink berdalih kalau dari ke-15 monyet yang mati, beberapa dari mereka sudah dalam kondisi kesehatan buruk. Sehingga mereka boleh disuntik mati, dan peneliti dapat mempraktikkan operasi implan pada mayat monyet.
Selain itu, enam monyet lainnya sengaja disuntik mati karena menderita infeksi terkait implan/komplikasi terhadap BioGlue, perekat bedah yang banyak digunakan pada operasi manusia.
Neuralink juga menegaskan komitmennya untuk melakukan eksperimen dan memperlakukan subjeknya dengan cara manusiawi. Mereka mengatakan laboratorium University of California yang menjadi tempat eksperimen antara tahun 2017 – 2020 telah memenuhi standar yang ditetapkan.
“Semua penelitian hewan yang dilakukan di University of California Davis telah disetujui oleh Institutional Animal Care and Use Committee (AICUC) sesuai yang diamanatkan oleh hukum federal, dan semua dukungan medis serta pasca-bedah termasuk keputusan di titik akhir, telah diawasi ketat oleh staf dokter hewan yang berdedikasi,” kata Neuralink (dikutip dari The Verge).
Di sisi lain, ini bukan pertama kalinya Neuralink menanam chip ke otak monyet. Di tahun 2020, Neuralink berhasil menanam sebuah chip ke otak monyet dan berhasil. Mereka lalu memamerkan video seekor monyet sedang memainkan Pong dengan bantuan impan tersebut.
Wah, kalau berhasil sih lumayan. Apalagi kalau suatu saat implan chip-nya juga bisa membantu penderita kelumpuhan agar bisa menggerakkan tubuhnya kembali, seperti yang diharapkan oleh Elon Musk.
Tapi kalau melihat beberapa monyet tewas karena penelitian ini, rasanya kok agak miris ya. Apalagi mereka adalah salah satu hewan yang dilindungi. Kalau menurutmu gimana, kamu setuju dengan penelitian tanam chip di otak monyet seperti itu nggak sih?