ASUS UX304
ASUS UX304
ASUS UX304

Ketika Augmented Reality Membuat Lukisan Jadi “Hidup”

menggunakan augmented reality di museum
Anom Penulis

Augmented reality (AR) adalah teknologi keren. Sebuah galeri seni memanfaatkannya untuk hal yang tidak kalah keren. Mereka menggunakan augmented reality untuk membuat lukisan jadi “hidup”.

Berbeda dengan virtual reality yang mengajak kita masuk ke dunia buatan, augmented reality membawa obyek imajinasi ke dunia nyata. Tentu saja bukan dalam arti sebenarnya. Namun melalui aplikasi kamera (entah di handphone atau kacamata).

ReBlink: Eksibisi seni augmented reality

Demikianlah Alex Mayhew, seorang seniman digital, membuat aplikasi ReBlink sebagai eksibisi seni di Art Gallery of Ontario. Sebuah aplikasi kamera augmented reality yang memberi pengalaman baru saat melihat lukisan.

Eksibisinya seperti ini. Ketika pengunjung melihat lukisan dengan mata biasa, lukisan terlihat seperti lazimnya. Namun dengan aplikasi ReBlink, pengunjung galeri bisa melihat gambar tersembunyi di beberapa lukisan (lihat video di akhir artikel).

melihat lukisan dengan augmented reality di aplikasi reblink

Yang lucu, gambar tersembunyi ini menghadirkan gaya hidup abad ke-21 di lukisan klasik tersebut. Kamu bisa melihat model lukisan membawa handphone dan tongsis.

Misalnya lukisan Vincent van der Vinne karya Fans Hals (gambar di atas) yang memegang iPhone. Contoh lain adalah lukisan Marchesa Casati karya Jean de Gaigneron membuat selfie dengan handphone dan tongsis.

1 2 Lihat Semua3

Penulis

Bagaimana menurutmu?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.