Setelah tahun lalu menghebohkan dengan rencana pembeliannya, kini muncul laporan kalau NVIDIA batal membeli Arm dari SoftBank. Hal ini terjadi akibat banyaknya halangan dari berbagai pihak.
Rencana NVIDIA membeli Arm muncul pada pengumuman di tahun 2020. Dengan nilai $40 milyar, transaksi ini akan menjadi salah satu pembelian perusahaan terbesar. Paling tidak untuk tahun itu (sebelum Microsoft berencana membeli Activision Blizzard senilai hampir $70 milyar).
Rencana pembelian itu menghebohkan, karena melaluinya, NVIDIA memiliki kontrol atas rancangan dan arsitektur chipset yang menjadi dasar bagi setiap smartphone di dunia. Bahkan termasuk juga chipset Apple Silicon M1.
Seiring berjalannya waktu, rencana NVIDIA tersebut menghadapi banyak pertentangan. Termasuk dari pihak berwenang Inggris, Uni Eropa, dan juga Amerika Serikat. Walau NVIDIA menyatakan akan tetap netral, banyak yang menganggap mereka akan memiliki kekuatan dan pengaruh yang terlalu besar.
Proses pembelian Arm oleh NVIDIA ini pun mulai menunjukkan kemunduran. Pada awal Januari 2022, Bloomberg melaporkan kalau rencana ini mulai gagal. Kemudian kabar berikutnya muncul di Financial Times.
Laporan itu menyebutkan kalau NVIDIA tidak akan melanjutkan rencana pembelian arm senilai $40 milyar itu. Namun NVIDIA tetap akan merogoh kocek sebesar $1,25 milyar untuk SoftBank akibat kegagalan transaksi ini. CEO arm Ltd. Simon Segars juga dikabarkan akan mundur dan digantikan oleh Rene Hass.
Walau begitu, belum ada pernyataan resmi baik dari pihak terkait untuk kabar terbaru ini. Jadi belum pasti apakah rencana pembelian ini memang gagal atau tidak.