Sebuah video muncul di internet dan berujung pada sensor terhadap Leica di Cina. Hal ini tentu saja bisa membuat kerjasama antara Leica dan Huawei terancam.
Video berdurasi hampir 5 menit itu berjudul “The Hunt”. Video ini menampilkan sepak terjang fotografer di berbagai daerah konflik di dunia, dan menampilkan logo Leica di akhir video. Pesan yang ingin disampaikan adalah perjuangan mereka yang dengan berani mengadu jiwa untuk mendokumentasikan sisi kelam manusia.
Saat ini, video tersebut sudah dihapus oleh pemiliknya. Namun, tentu saja, video itu sudah beredar kembali melalui berbagai kanal lain.
Apa yang menyebabkan video ini menjadi kontroversi?
Video “The Hunt”
Salah satu kisah yang ada di video itu menampilkan kejadian seputar Peristiwa Unjuk Rasa Tiananmen di tahun 1989. Seorang jurnalis foto ditahan di kamar hotel oleh pihak berwenang. Akhirnya ia memotret insiden maut itu dari kamar hotel.
Hasil potret tersebut adalah foto fenomenal “Tank Man” atau “Unknown Rebel”. Foto ini menunjukkan seorang pengunjuk rasa berdiri menentang barisan tank. Foto ini aslinya diambil oleh fotografer Jeff Widener (Associated Press) dan Stuart Franklin (Magnum Photos).
Ricuh di Media Sosial Weibo
Video “The Hunt” ini kemudian sampai di media sosial dari Cina Weibo. Akibatnya, reaksi keras bermunculan di kolom komentar.
Sistematika sensor segera berjalan. Sebagian besar kiriman dan komentar dengan kata “Leica” langsung ditutup. Alasan yang hadir adalah “pelanggaran terhadap hukum dan peraturan terkait atau terhadap Kesepakatan Komunitas Weibo”.
Juru bicara dari Leica pun memberikan penjelasan, seperti yang dilansir South China Morning Post. Mereka menyebutkan bahwa video iklan tersebut tidak secara resmi dipesan oleh Leica.
Leica Camera AG must therefore distance itself from the content shown in the video and regrets any misunderstandings or false conclusions that may have been drawn.
Leica juga sudah memastikan kalau video tersebut tidak muncul di berbagai akun media sosial resmi miliknya.
Sedangkan F/Nazca Saatchi & Saatchi, biro iklan dari Brazil yang membuat video tersebut, tidak langsung memberi respon terhadap prahara ini.
Kerjasama dengan Huawei?
Seperti sudah disebut di atas, berbagai komentar pedas ditujukan pada Leica di Weibo. Tidak sedikit yang langsung menghubungkannya dengan Huawei.
“Apa Leica sudah gila? Mereka bebas mencari masalah untuk diri mereka sendiri, tapi apa mereka juga mau menyeret Huawei ke masalah ini?” Sebut sebuah pengguna.
Pengguna lain menyatakan, “Apa kamu memang layak untuk bekerja sama dengan Huawei kami yang patriotis?”
Sejauh ini, belum ada komentar dari pihak Huawei.
Seperti kita ketahui bersama, Huawei berhasil membuat berbagai terobosan untuk kamera smartphone dalam tahun-tahun terakhir. Mulai dari terobosan kamera ganda di Huawei P9, tiga kamera di Huawei P20, sampai kamera dengan lensa periskop untuk zoom yang dahsyat di Huawei P30.
Semua teknologi kamera tersebut dibuat melalui kerjasama dengan Leica.
Memang Leica sudah memberikan klarifikasi. Langkah “pengamanan” pun sudah terjadi di Weibo. Namun video itu masih tetap beredar dan masih menjadi perbincangan.
Hal ini bukanlah masalah sepele. Huawei adalah merk teknologi nomor satu di Cina. Sedangkan Leica menjadi bagian penting dari produk smartphone Huawei.
Kalau perkara ini meluas dan menjadi serius, bukan tidak mungkin pemerintah Cina akan benar-benar turun tangan. Huawei sendiri, yang saat ini belum berkomentar, bisa terpaksa mengambil sikap.
Kalau nasi menjadi bubur, bisa jadi akan ada versi lokal (untuk pangsa Cina) dan versi global (di luar Cina). Kemungkinan lain, bisa juga Leica hadir menggunakan nama lain (lewat perusahaan lain) di Cina.
Tentu saja, kita berharap kontroversi ini bisa reda. Sehingga kerjasama Leica dan Huawei pun tidak terancam. Bagaimana menurut kalian?