Konflik yang menyelimuti App Store milik Apple bertambah ramai. Menyusul beberapa perusahaan besar lainnya, Microsoft pun mengeluhkan pungutan dari Apple untuk aplikasi di App Store.
Drama Pungutan App Store
Komisi Eropa sudah mengumumkan akan melakukan pemeriksaan pada App Store berdasar keluhan yang diajukan oleh Spotify dan Rakuten. Keluhan itu muncul sehubungan pungutan sampai 30% dari transaksi berlangganan atau pembelian melalui App Store. Bahkan kemudian Epic Games dan Match Group (perusahaan di balik Tinder) juga ikut menyuarakan keluhan mereka.
Bersamaan dengan pemeriksaan anti-monopoli dari Komisi Eropa, Apple juga bermasalah dengan layanan email Hey untuk pungutan App Store. Bahkan sampai pimpinan Basecamp (perusahaan di balik Hey) menuding Apple bertindak seperti gangster.
Reaksi keras serupa hadir dari anggota kongres Partai Demokrat di Amerika, David Cicilline. Dalam sebuah diskusi podcast bersama The Verge, ia menyatakan kalau Apple menagih “sewa selangit” yang sama saja dengan “perampokan”.
Kini konflik bertambah besar. Raksasa teknologi yang sempat jadi rival berat Apple, Microsoft, juga mengeluhkan pungutan App Store tersebut.
Microsoft Mendukung Pemeriksaan
Dalam sebuah wawancara dengan Politico, Brad Smith yang duduk sebagai Chief Legal Officer Microsoft, memberikan pernyataannya.
“Saya percaya kalau waktunya telah tiba, entah kita bicara soal Washington, D.C. atau Brussel, untuk diskusi yang lebih berfokus pada sistem bursa aplikasi, aturan yang berlaku, harga, dan pungutan yang ditarik dan apakah benar ada justifikasi dalam hukun anti-monopoli untuk semua yang sudah berjalan.”