Vivobook X BAPE
Vivobook X BAPE
Vivobook X BAPE

TikTok Menjawab Masalah Privasi dan Tantang Media Sosial Lain

TikTok Menjawab Masalah Privasi dan Tantang Media Sosial Lain
Avatar of Anom
Anom Penulis

Dalam beberapa waktu terakhir, layanan media sosial TikTok mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak, terutama untuk masalah privasi. TikTok kemudian menjawab semua tekanan itu dengan membuka Pusat Akuntabilitas dan Transparansi.

Tekanan yang Mendera TikTok

Tekanan yang diterima TikTok sebagian besar berasal dari fakta bahwa, ByteDance, perusahaan yang ada di balik layanan media sosial berbasis video itu, merupakan perusahaan dari Cina.

Seperti kita ketahui, beberapa perusahaan asal Cina menjadi sorotan pemerintah Amerika. Yang paling terkenal tentu saja Huawei. Tuduhannya adalah memata-matai sebagai perpanjangan tangan pemerintah Cina. Namun TikTok pun menjadi salah satu yang sering menjadi bahan perdebatan.

Berdasar Reuter, Komite Penanaman Modal Asing di Amerika memperingatkan soal keamanan data personal. Lalu, Komite Senat Amerika Serikat mengajukan rancangan aturan agar pegawai pemerintah federal dilarang memakai TikTok dengan perangkat sarana pemerintah.

Selain itu, hubungan buruk pun terjadi antara pemerintah India dan Cina. Akibatnya, pemerintah India memblokir 59 aplikasi buatan Cina, salah satunya TikTok. Tuduhannya tidak jauh berbeda. Bahkan mereka dikabarkan akan memblokir lebih banyak lagi.

Belum lagi “serangan” dari berbagai aplikasi media sosial lain. Facebook, misalnya, sedang mengembangkan fitur Reel yang akan hadir di Instagram. Kemudian ada Zynn yang dituduh menjiplak TikTok. Bahkan Snapchat pun akan menerapkan gestur navigasi seperti TikTok.

Jawaban TikTok

Melalui sebuah artikel di situs resmi, Kevin Mayer, CEO TikTok, memberikan jawaban atas masalah privasi dan kepercayaan publik itu.