Krafton, pengembang game battle royale populer Player Unknown’s Battleground (PUBG), menuntut Garena atas tuduhan meniru game mereka dengan Free Fire. Tuntutan itu juga menyasar Apple dan Google karena tetap mengedarkan game tersebut.
Tuntutan Krafton
Berdasar laporan Reuters, Krafton menyatakan dalam berkas tuntutan di pengadilan federal Los Angeles kalau game Garena Free Fire meniru beberapa hak cipta untuk aspek PUBG, seperti adegan air drop pembuka, struktur permainan, obyek dalam game, perlengkapan, dan juga lokasi.
Menurut Krafton, Apple dan Google turut andil dalam pelanggaran karena mendistribusikan game yang dituduh meniru tersebut. Krafton juga menyatakan kalau YouTube pun ikut terkait karena menayangkan berbagai video gameplay Free Fire.
Berdasar pernyataan Krafton, mereka sudah meminta Garena, Apple, dan Google untuk menghentikan distribusi game Free Fire pada bulan Desember 2021. Namun tidak berhasil. Garena sendiri merilis Free Fire MAX, versi dengan tampilan grafis lebih bagus, pada bulan September 2021.
Persaingan Battle Royale
Walau baru secara resmi meluncur pada bulan Desember 2017, PUBG sudah melalui proses panjang, berawal dari mod game ARMA 2 yang berlanjut di mode battle royale game H1Z1: King of the Hill.
PUBG sering dianggap menjadi titik awal yang menendang popularitas genre battle royale. Versi untuk perangkat bergerak PUBG Mobile menyusul hadir pada tahun 2018.
Free Fire sendiri meluncur ke publik sebagai mobile game untuk Android dan iOS pada bulan Agustus 2017 (dengan nama Free Fire: Battlegrounds). Kelebihan game Free Fire dibanding PUBG adalah ia bisa kita mainkan di ponsel kentang sekalipun.