ROG Strix G13
ROG Strix G13
ROG Strix G13

Samsung Patenkan Ponsel Layar Lipat – Kali Ini Punya Kamera Putar

Paten Ponsel Lipat Kamera Putar
Avatar of Indri
Indri Penulis

Samsung lagi-lagi patenkan ponsel layar lipatnya. Paten Samsung kali ini tunjukkan konsep ponsel layar lipat dengan modul kamera putar.

Kalau mau bilang perusahaan smartphone yang paling banyak mengajukan paten ‘selama era pandemi,’ mungkin Samsung wajib masuk dalam daftar.

Pasalnya perusahaan chaebol ini tercatat lebih dari tiga kali mengajukan paten (khususnya buat perangkat layar lipat). Mulai di bulan Juni 2020 (ponsel dengan layar lipat 2x), Mei 2021 (Z Slide dan Z Roll), dan di awal Juni 2021 (Galaxy Z Fold Tab).

Pertengahan Juni ini, Samsung kembali ajukan paten dan “lagi-lagi” berhubungan dengan perangkat layar lipatnya. Cuma bedanya di paten kali ini, ponsel layar lipat Samsung dibekali kamera putar.

Konsep Ponsel Layar Lipat Kamera Putar Samsung

Samsung memang dikenal cukup eksperimental dan berani menghadirkan desain unik ke smartphone-nya. Contohnya bisa kamu lihat di tahun 2019, waktu itu mereka meluncurkan ponsel kamera putar pertamanya Galaxy A80.

Sekarang sepertinya Samsung ingin mengulangi “masa-masa dulu.” Tapi kelihatannya, mereka ingin mengintegrasikan kamera lipatnya ke perangkat lipat.

Berdasarkan paten yang diungkapkan oleh situs MySmartPrice, konsep yang baru dipatenkan ini menampilkan perangkat (sepertinya ponsel) dengan dua layar yang dihubungkan oleh engsel. Sementara modul kamera putarnya ditempatkan di sudut kanan atas.

  • svg%3E
  • svg%3E
  • svg%3E

Bukan cuma itu, folding angle dan motion sensor/sensor gerak kabarnya juga bakal ditambahkan ke dalam perangkat tersebut.

  • svg%3E
  • svg%3E
  • svg%3E
  • svg%3E
  • svg%3E

Fitur ini dapat membantu menentukan orientasi telepon dan angle sesuai mode layar yang digunakan. Secara gamblang, modul putar akan beroperasi berdasarkan sinyal sensor yang diterima saat aplikasi kamera dibuka.

Yah namanya juga baru paten. Bisa jadi paten ini benar-benar akan rilis sebagai ‘produk jadi,’ atau hilang tanpa kabar seperti teman-temannya yang lain.

Tapi kalau misalnya paten ini benar-benar jadi kenyataan, mungkin kita bisa menikmati kualitas gambar yang sama antara kamera depan dan belakang (setidaknya itu dari segi positifnya). Tapi di sisi lain, belum tahu juga bagaimana daya tahan perangkat ini. Apalagi ponsel lipat sejak awal selalu diklaim tidak kokoh.