Ada banyak kehebohan di dunia smartphone di tahun 2019. Hal ini tentunya membawa pertanyaan lebih lanjut. Bagaimana soal tren smartphone di tahun 2020? Apakah ada hal baru? Apakah teknologi smartphone di tahun 2019 akan berlanjut?
Tahun-tahun yang lalau membuktikan kalau tidak semua tren terus berlanjut di tahun berikutnya. Ada yang kemudian tidak populer, ada pula yang langsung tergilas teknologi baru. Yang namanya tren memang kadang sulit diduga. Apalagi di dunia smartphone dengan teknologi yang begitu cepat berkembang.
Untuk itu kami kembali berusaha melihat dan bertanya soal tren di tahun 2020. Apa saja yang mungkin akan menjadi faktor penting atau masih menunggu momen yang lebih tepat. Yuk kita lihat bersama.
Tren Smartphone di tahun 2020
Lubang Kamera di Layar Jadi Lebih Umum
Tahun 2019 masih didominasi oleh notch, terutama waterdrop notch. Ada beberapa merek yang berusaha menawarkan sistem pop-up yang lebih unik, seperti OPPO Reno, atau kamera flip-top, seperti ASUS Zenfone 6. Tapi waterdrop notch tetap meraja.

Ya, kelihatannya tahun 2020 akan menghadirkan lebih banyak ponsel dengan lubang kamera d layar, ala Samsung Infinity-O di Galaxy S10 atau Note 10. Beberapa bocoran (seperti Google Pixel 4a) sudah menunjukkan gejala ini.
Sensor Sidik Jari di Layar Juga Lebih Banyak
Hal yang sama kelihatannya juga akan terjadi dengan teknologi sensor sidik jari di layar. Inovasi ini sudah mulai hadir tahun 2018 dan mulai diadopsi beberapa ponsel flagship di tahun 2019. Sejauh ini, sensor sidik jari masih terhitung teknologi “mahal” dan masih belum efisien.

Namun, teknologi itu sudah jadi lebih baik dan relatif lebih terjangkau. Goodix, perusahaan peyedia teknologi ini, menyebutkan kalau sidik jari optik akan masuk tahap produksi massal. Artinya, akan lebih banyak smartphone bisa memakai teknologi ini.
Sensor Kamera Besar Jadi Standar Baru
Perang ponsel dengan sensor kamera besar berlangsung seru di akhir 2019. Terutama antara Xiaomi dan realme. Perkembangan sensor ini berjalan begitu cepat sampai kita mungkin tidak bisa mengejarnya.

Adaptasi sensor kamera besar ini mungkin akan terus berjalan di tahun 2020. Rumor menyebutkan kalau Samsung Galaxy S11 (atau S20?) akan memakainya. Mungkin adaptasi sensor besar ini akan berjalan bertahap sesuai kelas ponsel yang ada. Mana yang akan memakai 64MP dan mana yang memakai 108MP.
Standar Jumlah Kamera Meningkat
Triple-camera memang sudah menjadi standar baru. Namun beberapa merek sudah menghadirkan Quad-camera (empat kamera) bahkan Penta-camera (lima). Beberapa ponsel itu hadir mendekati akhir tahun.

Nah, tahun 2020 ini mungkin menjadi tahun di mana tren jumlah kamera bergeser kembali. Kemungkinan besar Quad-camera menjadi standar baru di berbagai lini. Hal ini memungkinkan hadirnya berbagai fitur seperti zoom dan wide-angle beserta portrait mode di lebih banyak ponsel.
Ponsel Lipat dan Layar Ganda Belum Populer
Tahun 2019 juga menjadi saksi kehadiran bentuk baru smartphone. Seperti ponsel lipat ala Samsung Galaxy Fold. Namun di sisi lain, teknologi ini masih belum berhasil.

Beberapa ponsel lipat yang diumumkan, akan segera hadir di tahun 2020. Tahun ini akan menjadi bukti apakah bentuk itu akan berfungsi dan menarik minat atau tidak. Sedangkan ponsel layar ganda masih menjadi pertanyaan yang lebih besar. Microsoft baru akan merilis Surface Duo di akhir tahun 2020.
Jadi, ya… Kita akan melihat smartphone lipat hadir di tahun 2020. Namun jumlahnya tidak akan banyak atau masih sedikit. Kemungkinan besar bentuk ini masih akan menjadi ajang eksperimen.
Layar Smartphone dengan Refresh Rate Tinggi lebih Banyak
Ponsel yang mendukung refresh rate tinggi di layar, seperti 90Hz dan 120Hz, masih bisa dihitung dengan jari. Toh, ponsel-ponsel itu menunjukkan pengalaman penggunaan yang lebih baik. Apalagi kalau kita bicara soal main game.

Dengan begitu, kemungkinan besar tren smartphone yang menawarkan layar dengan refresh rate tinggi di tahun 2020 akan meningkat. Walau belum secara masif, kehadirannya akan lebih banyak dibanding tahun lalu. Terutama untuk ponsel flagship.
Smartphone Gaming Tetap Ada
Sejauh ini, smartphone gaming masih hadir secara konsisten. Namun belum banyak yang menghadirkan faktor pembeda antara ponsel biasa dan ponsel gaming. Sejauh ini ROG Phone 2 paling sukses menunjukkan kemampuan dan ekosistem gaming untuk perangkat ini.
Kesuksesan ponsel gaming juga akan bergantung pada game yang tersedia di bursa aplikasi. Terutama dukungan untuk refresh rate yang tinggi dan dukungan untuk memetakan ulang tombol aksi (dipindah ke tombol samping seperti AirTrigger Rog Phone).
Di sisi lain, mulai hadirnya nama-nama besar dari game AAA di bursa aplikasi menjanjikan perkembangan. Smartphone mulai diakui oleh komunitas game sebagai perangkat yang layak diperhitungkan. Hal ini juga termasuk hadirnya aplikasi media sosial berbasis klip game di smarphone.
Mengisi Daya akan Semakin Cepat
Ya. Hal ini sudah pasti. Perkembangan fast charging juga berjalan cepat. Sebagai contoh, lihat saja teknologi VOOC yang ada di ponsel OPPO dan realme.

Bagaimanapun, ponsel tetap bertahan dengan bentuk yang tipis. Dengan begitu, walau perkembangan teknologi baterai semakin canggih, ukurannya tidak semakin besar. Artinya, ada batasan untuk kapasitas baterai.
Permasalahan inilah yang berusaha dijawab dengan teknologi fast charging. Kalau daya baterai tidak bisa lebih besar tanpa membuat ponsel lebih tebal atau lebih berat, maka pengisian daya lah yang dibuat lebih cepat. Dengan begitu pemakaian ponsel tetap berjalan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ponsel 5G Juga Akan Lebih Banyak
Sudah jelas kalau jaringan 5G akan menjadi standar baru koneksi internet. Dengan begitu, ponsel yang mendukung jaringan 5G juga akan lebih banyak dibanding tahun 2019.

Namun tentu saja, semua bergantung pada penyedia layanan komunikasi di negara bersangkutan. Ketersediaan dan harga akan tergantung pada banyaknya adaptasi jaringan ini. Seperti adaptasi koneksi 4G, kemungkinan dukungan jaringan di smartphone akan mulai dari kelas flagship, dan kemudian berangsur ke kelas yang lebih rendah.